Penyebaran Pneumonia Misterius di China, Kemenkes Imbau Masyarakat Lakukan Lima Hal Ini

Penyebaran Pneumonia Misterius di China, Kemenkes Imbau Masyarakat Lakukan Lima Hal Ini

China mengalami ancaman serius yaitu terjadi penyebaran undefined pneumonia yang mulai merebak sejak November 2023. Berdasarkan laporan epidemiologi, kebanyakan kasus pneumonia di sana disebabkan oleh mycoplasma pneumoniae. Mycoplasma merupakan bakteri penyebab umum infeksi pernapasan (respiratory) sebelum COVID 19.

Kementerian Kesehatan pun imbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dengan lakukan upaya pencegahan. Imbauan ini disampaikan oleh Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, dr. Imran Pambudi. Survei Elektabilitas Capres Terbaru Akhir Januari, Prabowo Klaim Menang 1 Putaran di Semua Survei

Hasil Survei Capres 2024 Terbaru, Elektabilitas 3 Paslon di Jawa Timur Ketat, Cek Jabar, Jateng DIY Ramalan Zodiak Besok 31 Januari 2024 untuk Libra, Scorpio dan Sagitarius: Horoskop Cinta, Keuangan Elektabilitas Capres Januari 2024: 5 dari 7 Hasil Survei Tempatkan Anies Posisi ke 2 Ungguli Ganjar

LIVE SCORE HASIL Timnas Indonesia U20 vs Uzbekistan, Lengkap dengan Daftar Skuad Halaman 4 Hasil Survei Capres 2024 Terbaru Hari Ini, Jelang Pencoblosan Elektabilitas Beda Tipis di Jawa Timur Bus Pengangkut Relawan Ganjar Mahfud Juga Disabotase, Adian Napitupulu Kecam Keras

Hasil Survei Elektabilitas Capres Terbaru, Surya Paloh Buka Bukaan Soal Peluang Anies Cak Imin Halaman all Imbauan pada masyarakat ini disesuaikan dengan rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO. Pertama, melakukan vaksin untuk melawan influenza, COVID 19, dan patogen pernapasan lainnya jika diperlukan.

"Bahwa WHO merekomendasikan agar kita melakukan vaksinasi melawan influenza, Covid 19 dan patogen pernapasan lain jika diperlukan," ungkapnya pada konferensi pers virtual, Kamis (30/11/2023). Kedua, tidak melakukan kontak atau menerapkan jaga jarak aman dengan orang yang sakit. Ketiga, apabila merasa kurang enak badan atau sakit, sebaiknya tidak keluar rumah dan tetap menggunakan masker dengan baik serta benar.

"Bagi mereka yang menderita keluhan ada gangguan, kami harapkan tinggal di rumah saat sakit. Jangan berkeliaran, menjalani tes perawatan medis sesuai kebutuhan," kata Imran lagi. Ketiga, memastikan memiliki ventilasi yang baik. Keempat, membudayakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) seperti mencuci tangan memakai sabun antiseptik dan air mengalir.

Kelima, segera ke fasilitas layanan kesehatan terdekat jika ada tanda gejala, batuk dan/atau kesukaran bernapas disertai dengan demam,” kata dr. Imran. "Masyarakat agar segera memeriksakan ke fasyankes terdekat apa bila ada gejala batuk, saluran pernapasan disertai demam," papar Imran. Artikel ini merupakan bagian dari

KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.

10 Produk Kecantikan Lokal Ini Nyatakan Pro Palestina, Bisa Jadi Alternatif di Tengah Isu Boikot

10 Produk Kecantikan Lokal Ini Nyatakan Pro Palestina, Bisa Jadi Alternatif di Tengah Isu Boikot

Di tengah seruan memboikot produk yang terafiliasi dengan Israel, sejumlah produk kecantikan lokal ramai menyatakan dukungan kepada Palestina. Apalagi kini ada rencana dari Asosisasi Pengusaha Indonesia (APINDO) untuk merilis daftar produk pro Israel. Brand lokal milik Shandy Purnamasari dan Gilang W. Pramana ini menyatakan selalu berkontribusi memberi dampak baik bagi sekitar.

J99 Corp. melalui unit bisnis utamanya, MS GLOW, memberikan bantuan dan dukungan bagi warga Gaza yang menghadapi agresi militer Israel. Ratusan reseller MS GLOW pun ikut berpartisipasi memberikan sumbangan. Anies Muhaimin dan Ganjar Mahfud Saling Kejar, Hasil Survei Capres 2024 Terbaru Jelang Pilpres

Survei Capres di 3 Provinsi dengan Pemilih Terbesar Pilpres 2024: Anies Vs Prabowo Vs Ganjar Pertandingan Juventus dan Inter Berikutnya, Penentu Gelar Liga Italia, Misi AC Milan Kejar Poin Survei Capres Terkuat di Jawa Barat, Anies, Prabowo, dan Ganjar Geber Kampanye Akbar di Jabar

Strategi Pelaku Carok 2 Lawan 4 di Madura, Adik Berperan Lindungi Hasan Busri, 1 Menit Semua Tumbang Halaman all Hasil Survei Capres 2024 Terbaru Ungkap Peta Elektabilitas Tertinggi Calon Presiden 2024 Ramalan Zodiak Sagitarius Besok, Kamis 25 Januari 2024, sedang Menjalani Kehidupan yang Seimbang

Survei Capres 2024 Terbaru Hari Ini Litbang Kompas dan 4 Lembaga, Paslon Terkuat di Semua Provinsi Halaman 4 Donasi senilai Rp 1 Miliar Rupiah disampaikan kepada Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS). Pemberian bantuan ini diharapkan menjadi bagian dari upaya kolektif untuk mengatasi krisis kemanusiaan mengerikan yang terjadi di Gaza.

"Kami berharap donasi yang dilakukan oleh MS GLOW dan para resellernya ini dapat memberikan bantuan yang dibutuhkan dan membangkitkan harapan bagi warga Gaza. Oleh karenanya kami sangat senang bisa berkolaborasi dengan BAZNAS yang menjadi salah satu lembaga resmi yang ditunjuk pemerintah untuk menghimpun bantuan bagi warga Palestina," ujar Shandy Purnama. Mengkutip Baznas.go.id, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI menerima donasi kemanusiaan untuk Palestina dari PT Paragon Innovation and Technology sebesar Rp1 miliar. Selain bantuan dana, PT Paragon Innovation and Technology juga memberikan bantuan natura berupa 1.500 sampo dan 1.500 sabun melalui BAZNAS, sebagai bentuk kepedulian perusahaan terhadap umat.

Executive Vice President and Chief Administration Officer PT Paragon Innovation and Technology Miftahuddin Amin menyampaikan apresiasi kepada BAZNAS yang telah mendukung PT Paragon Innovation and Technology untuk bergerak menyalurkan dana bantuan kemanusiaan. "Mudah mudahan Paragon bersama BAZNAS semakin erat, insya Allah ini bantuan tahap pertama untuk membantu masyarakat Palestina. Kami berupaya memberikan kebermanfaatan bukan hanya untuk sekitar tetapi juga untuk dunia," kata Miftah. Tertulis dalam rilis resmi brand kosmetika yang digawangi oleh Kezia Toemion dan Cindy Angelina, ESQA berkomitmen untuk membantu warga sipil di Gaza dengan menyumbangkan donasi sebesar Rp 600.000.000.

Rose All Day menyatakan, dukungan kepada Palestina. "Doa dan hati kami tertuju kepada warga Palestina yang kian menghadapi krisis kemanusiaan. Kami percaya bahwa setiap aksi dan langkah mampu memberikan dampak yang berarti," tulis Rose All Day. Karena itu, pihaknya juga akan menyalurkan bantuan kepada rakyat palestina melalui Baznas sebesar Rp 500.000.000 rupiah untuk membantu menunjang kebutuhan medis dan primer yang terus menipis.

Merek kosmetik dekoratif yang didirikan oleh Ahmad Nurul Fajri pada 2015 lalu ini juga mengumumkan dukungan yang berpihak pada Palestina. Dalam postingannya mereka menyerukan StandwithPalestine Selain itu, jenama ini juga mendonasikan keuntungan untuk warga Palestin sebesar Rp 50.000.000 melalui Baznas RI.

Dalam pengumuman yang dirilis beberapa waktu lalu, bersama Dompet Dhuafa, whitelab kuatkan warga Palestina. Whitelab menyadari bahwa Palestina masih membutuhkan uluran tangan, maka kebaikan ini harus dilanjutkan. "Selama periode November Desember, setiap pembelian produk Whitelab tidak hanya memberikan kebaikan untuk kamu, tetapi juga memberi harapan bagi saudara saudara di Palestina, karena 2,5 persen dari setiap transaksi selama bulan November dan Desember akan diberikan untuk saudara saudari kita di P4l3stina," tulis Whitelab.

Brand asal Jawa Timur ini juga mengumumkan bahwa, Azarine berdiri bersama rakyat Palestina. Azarine menyatakan turut mendoakan kedamaian segera hadir di Palestina. Sebagai gerakan #ToTheRescue untuk anak anak di Palestina, Studio Tropik telah berdonasi melalui “Palestine Children Relief Fund” sebesar $2,023. Angka 2023 adalah simbol harapan kami: Tahun ini akan menjadi tahun dimana genosida dan segala kekerasan berhenti.

Dalam postingan Tasya Farasya sebagai pemilik Brand kecantikan lokal ini dinyatakan dukungan terhadap Palestina. Beuaty blogger ini mengunggah foto pribadinya yang mengutarakan dukungan untuk Palestina. Melalui kitabisa.com, Tasya mendonasikan sumbangan untuk Palestina sebesar Rp.100.000.000,00.

Dalam pernyataannya, brand ini menyatakan dukungan kepada Palestina. Disampaikan bahwa konflik ini bukan tentang agama maupun ras, tapi ini tentang kemanusiaan. Krisis kemanusian yang terang terangan terjadi di Gaza, Palestina menggerakkan hati semua untuk segera mengirimkan bantuan kepada mereka.

Artikel ini merupakan bagian dari KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.

Artificial Intelligence Tak Gantikan Peran Dokter, Tapi Bantu Diagnosa dan Prediksi Hasil Pengobatan

Artificial Intelligence Tak Gantikan Peran Dokter, Tapi Bantu Diagnosa dan Prediksi Hasil Pengobatan

Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan (UPH) Prof Eka J. Wahjoepramono, mengatakan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) dapat dimanfaatkan untuk pekerjaan manusia dalam dunia kedokteran. Penggunaan AI, kata Eka, dapat membantu mempermudah pekerjaan harian dokter seperti mendiagnosa dan prediksi hasil pengobatan. "AI dapat membantu dokter dalam membuat diagnosa yang lebih akurat, memprediksi hasil pengobatan pasien, dan mengidentifikasi rencana perawatan pasien," ujar Eka melalui keterangan tertulis, Selasa (28/11/2023).

Hal tersebut diungkapkan oleh Eka pada Dies Natalis FK UPH ke 22 tahun. Eka mengatakan AI dapat meningkatkan kualitas perawatan dan dampak pelayanan terhadap pasien. Sopir Truk Batu Bara Blokir Simpang BI Kota Jambi, Ambulan Terhambat Saat Bawa Pasien

Unjuk Rasa Sopir Angkutan Batu Bara di Jambi Berakhir Ricuh, Massa Lempari Jendela Kantor Gubernur Soal dan Jawaban IPS Kelas 8 Halaman 167 Aktivitas Kelompok: Masa Pendudukan Jepang Masalah Hauling Batu Bara di Paser Dibahas dengan BBPJN, Nasib Sopir Tergantung Dua Jenis Izin Ini

Lirik Assalamualaik Zainal Anbiya Lengkap: Teks Arab, Latin dan Artinya Surya.co.id Update Pengadangan Truk di Paser, Dinas ESDM Kaltim Mewanti wanti Stakeholder soal Asal Batu Bara PILU Alasan Baliah Ibu yang Viral Ngemis 'Aa Kasihan Aa': Beli Paket Internet Anak, Suami Tuna Rungu

Perlu Jadi Pertimbangan, Ini 4 Kriteria Rumah yang Cocok untuk Milenial dan Gen Z Meski begitu, dirinya mengatakan peran manusia atau dokter tetap penting dalam pemanfaatan AI. "Peran manusia tetap tidak tergantikan, terutama dari aspek humanis, kepedulian, empati, pengalaman sosial, dan tanggung jawab kepada pasien. Kita perlu belajar hidup berdampingan dengan teknologi yang ada," ungkapnya.

Hal senada diungkapkan oleh FK UPH, Dr. Mochtar Riady yang menekankan pentingnya perhatian terhadap perkembangan AI dalam mendukung pekerjaan dokter di era revolusi industri 4.0. "Teknologi AI memiliki potensi besar untuk mengubah cara hidup dan bekerja manusia. Meskipun AI dapat membantu dokter dalam melakukan diagnosis dan pencegahan, kita tidak boleh melupakan peran penting manusia, terutama dalam hal empati dan perhatian terhadap pasien," ujar Dr. Mochtar. Seperti diketahui, Dies Natalis FK UPH tahun ini mengangkat tema "C.A.N.C.E.R Conquering Adversity: Approaches in Nurturing Comprehensive and Empathic Cancer Care".

Artikel ini merupakan bagian dari KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.

Update Kurs Dolar AS Hari Ini, 23 November 2023, Kembali Meningkat jadi Rp15.661

Update Kurs Dolar AS Hari Ini, 23 November 2023, Kembali Meningkat jadi Rp15.661

Inilah kurs terbaru dolar Amerika Serikat (USD) pada hari ini, Kamis, 23 November 2023. Harga jual dolar AS hari ini kembali mengalami peningkatan, jadi Rp15.661. Menurut informasi terbaru dari Bank Indonesia, kurs beli dolar hari ini juga meningkat jadi Rp15.506.

Sementara, kurs dolar di BCA juga meningkat, jadi Rp15.410 Rp15.710. Kurs Bank Mandiri hari ini juga mengalami perubahan jadi Rp15.375 Rp15.725. Sejumlah mata uang asing lainnya juga mengalami perubahan harga jual dan beli pada Kamis (23/11/2023).

Hasil Survei Capres 2024 Terbaru Peta Elektabilitas Tertinggi Calon Presiden Rilis Januari Info Survei Capres 2024: Cek Elektabilitas di Seluruh Indonesia, Prabowo dan Anies Ketat di Sumatera Update Kurs Dolar AS Hari Ini, 23 November 2023, Kembali Meningkat jadi Rp15.661

Update Kurs Dolar AS Hari Ini, 26 November 2023, Meningkat Lagi jadi Rp15.670 Hasil Survei Elektabilitas Capres 2024 di 4 Lembaga: Anies, Prabowo dan Ganjar, Siapa Terkuat? Update Kurs Dolar AS Hari Ini, 24 Desember 2023, Meningkat Jadi Rp 15.610

Perlu Jadi Pertimbangan, Ini 4 Kriteria Rumah yang Cocok untuk Milenial dan Gen Z USD (US DOLLAR): Rp 15.661,92 AUD (AUSTRALIAN DOLLAR): Rp 10.246,03

BND (BRUNEI DOLLAR): Rp 11.692,36 CAD (CANADIAN DOLLAR): Rp 11.422,89 CHF (SWISS FRANC): Rp 17.733,15

CNH (CHINA YUAN): Rp 2.189,77 CNY (CHINA YUAN): Rp 2.192,20 DKK (DANISH KRONE): Rp 2.293,44

EUR (EURO): Rp 17.099,68 GBP (BRITISH POUND): Rp 19.625,95 HKD (HONGKONG DOLLAR): Rp 2.008,63

JPY (JAPANESE YEN): Rp 10.514,88 KRW (KOREAN WON): Rp 12,04 KWD (KUWAITI DINAR): Rp 50.832,24

LAK (LAOTIAN KIP): Rp 0,76 MYR (MALAYSIAN RINGGIT): Rp 3.347,99 NOK (NORWEGIAN KRONE): Rp 1.464,84

NZD (NEW ZEALAND DOLLAR): Rp 9.450,40 PGK (PAPUA N.G. KINA): Rp 4.205,23 PHP (PHILIPPINES PESO): Rp 282,35

SAR (SAUDI ARABIAN RIYAL): Rp 4.176,18 SEK (SWEDISH KRONA): Rp 1.496,80 SGD (SINGAPORE DOLLAR): Rp 11.692,36

THB (THAI BAHT): Rp 444,81 VND (VIETNAMESE DONG): Rp 0,65 USD (US DOLLAR): Rp 15.506,08

AUD (AUSTRALIAN DOLLAR): Rp 10.137,88 BND (BRUNEI DOLLAR): Rp 11.569,11 CAD (CANADIAN DOLLAR): Rp 11.308,40

CHF (SWISS FRANC): Rp 17.544,78 CNH (CHINA YUAN): Rp 2.167,89 CNY (CHINA YUAN): Rp 2.170,35

DKK (DANISH KRONE): Rp 2.270,29 EUR (EURO): Rp 16.923,34 GBP (BRITISH POUND): Rp 19.419,81

HKD (HONGKONG DOLLAR): Rp 1.988,60 JPY (JAPANESE YEN): Rp 10.409,56 KRW (KOREAN WON): Rp 11,91

KWD (KUWAITI DINAR): Rp 50.310,11 LAK (LAOTIAN KIP): Rp 0,75 MYR (MALAYSIAN RINGGIT): Rp 3.311,14

NOK (NORWEGIAN KRONE): Rp 1.449,78 NZD (NEW ZEALAND DOLLAR): Rp 9.350,17 PGK (PAPUA N.G. KINA): Rp 4.047,09

PHP (PHILIPPINES PESO): Rp 279,29 SAR (SAUDI ARABIAN RIYAL): Rp 4.133,96 SEK (SWEDISH KRONA): Rp 1.481,55

SGD (SINGAPORE DOLLAR): Rp 11.569,11 THB (THAI BAHT): Rp 440,14 VND (VIETNAMESE DONG): Rp 0,64

Gonore Kerapkali Disangka Keputihan, Ketahui Perbedaannya 

Gonore Kerapkali Disangka Keputihan, Ketahui Perbedaannya 

Kencing nanah atau gonore adalah salah satu penyakit menular seksual dan paling rentan dialami oleh perempuan.Gonore kerap kali muncul tanpa gejala. Hal ini diungkapkan oleh Dokter Spesialis Dermatologi Venereologi dr. Eko Prakoso Wibowo, Sp.DV. "Memang kasus gonore itu kalau pada perempuan seringkali asimtomatik, tidak menimbulan gejala. Sering kali tidak merasakan gejala apa apa, tapi ada," ungkapnya pada media briefing yang diadakan Pramudia di Jakarta, Rabu (22/11/2023).

Bahkan tanda gonore kerap disangka sebagai tanda keputihan. Lebih lanjut dr Eko pun menjelaskan perbedaan keputihan dan gonore. "Bedanya keputihan itu disebabkan oleh jamur. Keluarnya keputihan bewarna putih susu, bisa kayak warna bergumpal gumpal," jelasnya.

Kadang, keputihan disertai dengan rasa gatal yang bisa berujung kemerahan sekitar vagina akibat jamur. Kerap Jadi Korban KDRT, Istri Bunuh Suaminya dan Suntikkan Racun ke Bagian Intim Dilaporkan Hilang, Sumarno Ternyata Dibunuh Istri Pakai Racun Rumput, Mayatnya Ditemukan Membusuk

Gonore Kerapkali Disangka Keputihan, Ketahui Perbedaannya Kerap Dapat KDRT, Istri di Sumbar Racun Suami, Mayat Membusuk di Dekat Kandang Kambing POPULER SUMBAR: Istri Bunuh Suami Pakai Racun di Pasbar dan TPA Payakumbuh Belum Bisa Digunakan

Hasil Survei Elektabilitas Capres Terbaru, Surya Paloh Buka Bukaan Soal Peluang Anies Cak Imin Halaman all Sedangkan gonore, adalah infeksi bakteri Neisseria gonorrhoeae, yang menular dari orang ke orang melalui kontak seksual. Pada gonore, memang ada cairan putih namun bewarna kekuningan seperti nanah.

Selain itu, cairan ini bisa saja menyebabkan rasa gatal. Namun beberapa kasus juga tidak menyebabkan gatal. Sayangnya, hal ini baru diketahui jika gonore sudah menyebar naik ke atas dan sebabkan nyeri. "Bisa berbau bisa tidak. Asimtomatik (tanpa gejala)baru nanti sampai infeksi naik ke atas baru nyeri perut ke bawah. Kalau belum naik di situ saja hanya kekuningan cairan. Bahkan tidak disadari," pungkasnya.

Jika tidak segera diobati, gonore dapat menimbulkan berbagai macam komplikasi penyakit, seperti radang panggul, kanker serviks pada wanita, epididimis pada pria dan sebagainya. Artikel ini merupakan bagian dari KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.

Dikembangkan eks Orang Terkaya Dunia, Hati-hati Sebar Nyamuk Wolbachia

Dikembangkan eks Orang Terkaya Dunia, Hati-hati Sebar Nyamuk Wolbachia

Ahli kesehatan Masyarakat sekaligus Epidemiolog Dicky Budiman mengingatkan pemerintah perlu berhati hati menerapkan penyebaran nyamuk Wolbachia di lima kota di Indonesia. "Sekali lagi hati hati dalam memilih pendekatan yang melakukan intervensi pada alam dan itu sangat berbahaya," ungkap Dicky, Senin(20/11). Kehati hatian ini, kata Dicky diperlukan karena data berbasis sains terkait strategi ini belum terlalu kuat.

Nyamuk ini sedang dikembangkan oleh mantan orang terkaya dunia, Bill Gates dengan tujuan ungtuk mengurangi wabah aedes aegipty atau nyamuk penyebar demamberdarah. Masih ada beberapa potensi melemahnya efektifitas akibat berbagai faktor. Sebagai contoh, suhu bumi yang semakin panas bisa pengaruhi efektifitas penyebaran nyamuk Wolbachia.

"Bahwa pada suhu semakin panas, dampak dari wolbachia dalam media blocking patogen (DBD) ini menurun," kata Dicky. "Karena pada suhu panas, masa inkubasi nyamuk mengigit seseorang terinfeksi itu menjadi pendek. Ini akhirnya tidak terkejar efektifitasnya," lanjut Dicky. Yaman Dibom, Houthi Akan Serang Pangkalan Militer AS Inggris: Sampai Agresi Israel ke Gaza Berakhir

Hamza al Dahdouh dan Mustafa Thuraya, 2 Jurnalis Tewas Dibom Drone Israel dalam Mobil di Rafah, Gaza Harta Kekayaan AKP Fariz Kautsar Kasat Reskrim Polres Ketapang yang Dimutasi ke Yanma Polda Kalbar Susunan Pemain Arsenal vs Nottingham Forest saat Gabriel Absen, Keputusan Penting Smith Rowe

Hasil Survei Elektabilitas Capres Terbaru, Surya Paloh Buka Bukaan Soal Peluang Anies Cak Imin Halaman all Liverpool vs Chelsea, Jalan Klopp Menjauh dari Man City dan Arsenal, Pemanasan Final Carabao Cup Baru Hitungan Hari, Ivan Gunawan Sukses Ubah Nasib di Luar Negeri, Beri Pesan Menohok ke KPI: Hargai Halaman 3

Kedua, suhu yang semakin panas ini mengurangi perkembangan Wolbachia. Padahal, jumlah nyamuk wolbachia yang cukup banyak dibutuhkan untuk bisa efektif menahan replikasi virus. Belum lagi dari faktor virus, berpotensi membentuk mutasi baru yang justru bisa merugikan manusia. "Ketika kita mengintervensi alam, dalam konteks makhluk hidup, virus, nyamuk maka itu sendiri akan terus berevolusi karena ada yang menghambat dia. Ini berpotensi bisa jadi merugikan manusia," jelas Dicky. Namun, Dicky sekali lagi menekankan tidak menentang betul keputusan pemerintah. Hanya saja, ia mewanti wanti untuk lebih berhati hati.

"Tidak mengecilkan riset, potensinya ada, tapi masih jauh unutk program yang luas. Saya cenderung jangan banyak banyak dulu. Kita harus betul betul pastikan mekanisme montoring yang bisa dilakukan," ujar Dicky. Selain itu, inovasi ini juga perlu melibatkan multifaktor untuk mendukung efektifitasnya. "Itu sebabnya paling aman dalam pendekatan publik health, 3M plus itu tetap jadi strategi utama untuk dijalankan," pungkasnya.

Diketahui lima kota di Indonesia akan disebar nyamuk Wolbachia. Lima kota tersebut diantaranya Jakarta Barat, Bandung, Semarang, Bontang dan Kupang. Staf Teknis Komunikasi Transformasi Kesehatan Kementerian Kesehatan, Ngabila Salama mengatakan hal itu sesuai dengan Surat Keputusan Menteri kesehatan RI Nomor 1341 tentang Penyelenggaraan Pilot project Implementasi Wolbachia sebagai inovasi penanggulangan demam berdarah dengue (DBD). "Lima kota penerapan inovasi Wolbachia sesudah Yogyakarta sesuai SK Kemenkes RI: Jakarta Barat, Bandung, Semarang, Bontang, Kupang," kata Ngabila dalam keterangannya.

Ngabila menegaskan bahwa manusia tidak dijadikan kelinci percobaan pada program tersebut. Bahkan, tidak dilakukan rekayasa genetik pada nyamuk. "Karena Wolbachia bakteri alamiah pada serangga, dan tentunya ramah lingkungan karena tidak mengganggu ekosistem atau siklus hidup mikroorganisme lain," ujarnya. Pemanfaatan teknologi bakteri Wolbachia juga telah dilaksanakan di sembilan negara lain dan hasilnya terbukti efektif untuk pencegahan dengue.

Adapun negara yang dimaksud adalah Brasil, Australia, Vietnam, Fiji, Vanuatu, Mexico, Kiribati, New Caledonia, dan Sri Lanka. Teknologi Wolbachia melengkapi strategi pengendalian yang berkasnya sudah masuk ke Stranas (Strategi Nasional). Efektivitas wolbachia sendiri telah diteliti sejak 2011 yang dilakukan oleh WMP di Yogyakarta dengan dukungan filantropi yayasan Tahija.

Penelitian dilakukan melaui fase persiapan dan pelepasan aedes aegypti berwolbachia dalam skala terbatas (2011 2015). Wolbachia ini dapat melumpuhkan virus dengue dalam tubuh nyamuk aedes aegypti, sehingga virus dengue tidak akan menular ke dalam tubuh manusia. Jika aedes aegypti jantan berwolbachia kawin dengan aedes aegypti betina maka virus dengue pada nyamuk betina akan terblokir.

Selain itu, jika yang berwolbachia itu nyamuk betina kawin dengan nyamuk jantan yang tidak berwolbachia maka seluruh telurnya akan mengandung wolbachia. Sebelumnya uji coba penyebaran nyamuk ber Wolbachia telah dilakukan di Kota Yogyakarta dan Kabupaten Bantul pada tahun 2022. Hasilnya, di lokasi yang telah disebar Wolbachia terbukti mampu menekan kasus demam berdarah hingga 77 persen, dan menurunkan proporsi dirawat di rumah sakit sebesar 86 persen.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Emma Rahmi Aryani juga menegaskan adanya penurunan penyebaran dengue yang signifikan setelah adanya penerapan Wolbachia. “Jumlah kasus di Kota Yogyakarta pada bulan Januari hingga Mei 2023 dibanding pola maksimum dan minimum di 7 tahun sebelumnya (2015 – 2022) berada di bawah garis minimum,” terang Emma. Meski begitu, keberadaan inovasi teknologi Wolbachia tidak serta merta menghilangkan metode pencegahan dan pengendalian dengue yang telah ada di Indonesia.

Masyarakat tetap diminta untuk melakukan gerakan 3M Plus seperti menguras, menutup dan mendaur ulang. Serta tetap menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Terkait hal tersebut, Direktur Pusat Kedokteran Tropis Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) Universitas Gadjah Mada, dr. Riris Andono Ahmad MPH, Ph.D mengatakan bakteri Wolbachia layaknya seperti vaksin yang diberikan kepada nyamuk. "Seperti vaksin tapi vaksin pada tubuh nyamuk. Nyamuk jadi tidak mampu menularkan virus dengue, ketika tidak bereplikasi lagi di tubuh nyamuk," ujarnya.

Tidak ada dampak atau efek lain yang muncul setelah nyamuk menggigit manusia. Dampak lain yang dirasakan hanyalah nyamuk aedes aegypti tidak lagi menularkan virus dengue. "Ketika efek gigitan pada nyamuk anak dan dewasa tidak ada bedanya. Nyamuk tidak mampu menularkan. Itu berlaku anak dan dewasa," jelasnya. Selain itu, tidak ada yang berubah dari nyamuk meski ada bakteri Wolbachia di dalamnya.

"Yang terjadi semacam mekanisme blocking. Sehingga pada akhirnya dampak dari gigitan nyamuk sama saja. Kecuali tidak mampu menularkan virusnya (dangue). Yang beda tidak menularkan lagi virus tersebut," ujarnya. Dr Riris juga mengatakan nyamuk Wolbachia punya resistensi atau kekebalan terhadap insektisida yang sama dengan nyamuk lokal.

Oleh karena itu, sebelum nyamuk dilepaskan, penting untuk melihat karakteristik nyamuk lokal. Apakah di sana ada resistensi insektisida tertentu. Jika iya, maka nyamuk Wolbachia akan disamakan karaktesitiknya. Khawatirnya, jika dilepaskan tanpa punya kemampuan resisten yang sama dengan nyamuk lokal, nyamuk Wolbachia tidak dapat bertahan.

"Kalau karakteristik sama sehingga bisa bertahan dan punya kesempatan mengawini nyamuk lokal," tutupnya. Peneliti dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Profesor Adi Utarini menjelaskan bakteri Wolbachia di tubuh nyamuk tidak bisa berpindah ke serangga lain, ke hewan bahkan manusia. Hal ini pun telah terbukti, lewat penelitian yang telah dilakukan pada empat dusun di Yogyakarta hampir selama 10 tahun.

Artikel ini merupakan bagian dari KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.

Dikembangkan eks Orang Terkaya Dunia, Hati-hati Sebar Nyamuk Wolbachia

Dikembangkan eks Orang Terkaya Dunia, Hati-hati Sebar Nyamuk Wolbachia

Ahli kesehatan Masyarakat sekaligus Epidemiolog Dicky Budiman mengingatkan pemerintah perlu berhati hati menerapkan penyebaran nyamuk Wolbachia di lima kota di Indonesia. "Sekali lagi hati hati dalam memilih pendekatan yang melakukan intervensi pada alam dan itu sangat berbahaya," ungkap Dicky, Senin(20/11). Kehati hatian ini, kata Dicky diperlukan karena data berbasis sains terkait strategi ini belum terlalu kuat.

Nyamuk ini sedang dikembangkan oleh mantan orang terkaya dunia, Bill Gates dengan tujuan ungtuk mengurangi wabah aedes aegipty atau nyamuk penyebar demamberdarah. Masih ada beberapa potensi melemahnya efektifitas akibat berbagai faktor. Sebagai contoh, suhu bumi yang semakin panas bisa pengaruhi efektifitas penyebaran nyamuk Wolbachia.

"Bahwa pada suhu semakin panas, dampak dari wolbachia dalam media blocking patogen (DBD) ini menurun," kata Dicky. "Karena pada suhu panas, masa inkubasi nyamuk mengigit seseorang terinfeksi itu menjadi pendek. Ini akhirnya tidak terkejar efektifitasnya," lanjut Dicky. Yaman Dibom, Houthi Akan Serang Pangkalan Militer AS Inggris: Sampai Agresi Israel ke Gaza Berakhir

Hamza al Dahdouh dan Mustafa Thuraya, 2 Jurnalis Tewas Dibom Drone Israel dalam Mobil di Rafah, Gaza Harta Kekayaan AKP Fariz Kautsar Kasat Reskrim Polres Ketapang yang Dimutasi ke Yanma Polda Kalbar Susunan Pemain Arsenal vs Nottingham Forest saat Gabriel Absen, Keputusan Penting Smith Rowe

Hasil Survei Elektabilitas Capres Terbaru, Surya Paloh Buka Bukaan Soal Peluang Anies Cak Imin Halaman all Liverpool vs Chelsea, Jalan Klopp Menjauh dari Man City dan Arsenal, Pemanasan Final Carabao Cup Baru Hitungan Hari, Ivan Gunawan Sukses Ubah Nasib di Luar Negeri, Beri Pesan Menohok ke KPI: Hargai Halaman 3

Kedua, suhu yang semakin panas ini mengurangi perkembangan Wolbachia. Padahal, jumlah nyamuk wolbachia yang cukup banyak dibutuhkan untuk bisa efektif menahan replikasi virus. Belum lagi dari faktor virus, berpotensi membentuk mutasi baru yang justru bisa merugikan manusia. "Ketika kita mengintervensi alam, dalam konteks makhluk hidup, virus, nyamuk maka itu sendiri akan terus berevolusi karena ada yang menghambat dia. Ini berpotensi bisa jadi merugikan manusia," jelas Dicky. Namun, Dicky sekali lagi menekankan tidak menentang betul keputusan pemerintah. Hanya saja, ia mewanti wanti untuk lebih berhati hati.

"Tidak mengecilkan riset, potensinya ada, tapi masih jauh unutk program yang luas. Saya cenderung jangan banyak banyak dulu. Kita harus betul betul pastikan mekanisme montoring yang bisa dilakukan," ujar Dicky. Selain itu, inovasi ini juga perlu melibatkan multifaktor untuk mendukung efektifitasnya. "Itu sebabnya paling aman dalam pendekatan publik health, 3M plus itu tetap jadi strategi utama untuk dijalankan," pungkasnya.

Diketahui lima kota di Indonesia akan disebar nyamuk Wolbachia. Lima kota tersebut diantaranya Jakarta Barat, Bandung, Semarang, Bontang dan Kupang. Staf Teknis Komunikasi Transformasi Kesehatan Kementerian Kesehatan, Ngabila Salama mengatakan hal itu sesuai dengan Surat Keputusan Menteri kesehatan RI Nomor 1341 tentang Penyelenggaraan Pilot project Implementasi Wolbachia sebagai inovasi penanggulangan demam berdarah dengue (DBD). "Lima kota penerapan inovasi Wolbachia sesudah Yogyakarta sesuai SK Kemenkes RI: Jakarta Barat, Bandung, Semarang, Bontang, Kupang," kata Ngabila dalam keterangannya.

Ngabila menegaskan bahwa manusia tidak dijadikan kelinci percobaan pada program tersebut. Bahkan, tidak dilakukan rekayasa genetik pada nyamuk. "Karena Wolbachia bakteri alamiah pada serangga, dan tentunya ramah lingkungan karena tidak mengganggu ekosistem atau siklus hidup mikroorganisme lain," ujarnya. Pemanfaatan teknologi bakteri Wolbachia juga telah dilaksanakan di sembilan negara lain dan hasilnya terbukti efektif untuk pencegahan dengue.

Adapun negara yang dimaksud adalah Brasil, Australia, Vietnam, Fiji, Vanuatu, Mexico, Kiribati, New Caledonia, dan Sri Lanka. Teknologi Wolbachia melengkapi strategi pengendalian yang berkasnya sudah masuk ke Stranas (Strategi Nasional). Efektivitas wolbachia sendiri telah diteliti sejak 2011 yang dilakukan oleh WMP di Yogyakarta dengan dukungan filantropi yayasan Tahija.

Penelitian dilakukan melaui fase persiapan dan pelepasan aedes aegypti berwolbachia dalam skala terbatas (2011 2015). Wolbachia ini dapat melumpuhkan virus dengue dalam tubuh nyamuk aedes aegypti, sehingga virus dengue tidak akan menular ke dalam tubuh manusia. Jika aedes aegypti jantan berwolbachia kawin dengan aedes aegypti betina maka virus dengue pada nyamuk betina akan terblokir.

Selain itu, jika yang berwolbachia itu nyamuk betina kawin dengan nyamuk jantan yang tidak berwolbachia maka seluruh telurnya akan mengandung wolbachia. Sebelumnya uji coba penyebaran nyamuk ber Wolbachia telah dilakukan di Kota Yogyakarta dan Kabupaten Bantul pada tahun 2022. Hasilnya, di lokasi yang telah disebar Wolbachia terbukti mampu menekan kasus demam berdarah hingga 77 persen, dan menurunkan proporsi dirawat di rumah sakit sebesar 86 persen.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Emma Rahmi Aryani juga menegaskan adanya penurunan penyebaran dengue yang signifikan setelah adanya penerapan Wolbachia. “Jumlah kasus di Kota Yogyakarta pada bulan Januari hingga Mei 2023 dibanding pola maksimum dan minimum di 7 tahun sebelumnya (2015 – 2022) berada di bawah garis minimum,” terang Emma. Meski begitu, keberadaan inovasi teknologi Wolbachia tidak serta merta menghilangkan metode pencegahan dan pengendalian dengue yang telah ada di Indonesia.

Masyarakat tetap diminta untuk melakukan gerakan 3M Plus seperti menguras, menutup dan mendaur ulang. Serta tetap menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Terkait hal tersebut, Direktur Pusat Kedokteran Tropis Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) Universitas Gadjah Mada, dr. Riris Andono Ahmad MPH, Ph.D mengatakan bakteri Wolbachia layaknya seperti vaksin yang diberikan kepada nyamuk. "Seperti vaksin tapi vaksin pada tubuh nyamuk. Nyamuk jadi tidak mampu menularkan virus dengue, ketika tidak bereplikasi lagi di tubuh nyamuk," ujarnya.

Tidak ada dampak atau efek lain yang muncul setelah nyamuk menggigit manusia. Dampak lain yang dirasakan hanyalah nyamuk aedes aegypti tidak lagi menularkan virus dengue. "Ketika efek gigitan pada nyamuk anak dan dewasa tidak ada bedanya. Nyamuk tidak mampu menularkan. Itu berlaku anak dan dewasa," jelasnya. Selain itu, tidak ada yang berubah dari nyamuk meski ada bakteri Wolbachia di dalamnya.

"Yang terjadi semacam mekanisme blocking. Sehingga pada akhirnya dampak dari gigitan nyamuk sama saja. Kecuali tidak mampu menularkan virusnya (dangue). Yang beda tidak menularkan lagi virus tersebut," ujarnya. Dr Riris juga mengatakan nyamuk Wolbachia punya resistensi atau kekebalan terhadap insektisida yang sama dengan nyamuk lokal.

Oleh karena itu, sebelum nyamuk dilepaskan, penting untuk melihat karakteristik nyamuk lokal. Apakah di sana ada resistensi insektisida tertentu. Jika iya, maka nyamuk Wolbachia akan disamakan karaktesitiknya. Khawatirnya, jika dilepaskan tanpa punya kemampuan resisten yang sama dengan nyamuk lokal, nyamuk Wolbachia tidak dapat bertahan.

"Kalau karakteristik sama sehingga bisa bertahan dan punya kesempatan mengawini nyamuk lokal," tutupnya. Peneliti dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Profesor Adi Utarini menjelaskan bakteri Wolbachia di tubuh nyamuk tidak bisa berpindah ke serangga lain, ke hewan bahkan manusia. Hal ini pun telah terbukti, lewat penelitian yang telah dilakukan pada empat dusun di Yogyakarta hampir selama 10 tahun.

Artikel ini merupakan bagian dari KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.

Efek Samping yang Dialami Manusia Jika Digigit Nyamuk Berbakteri Wolbachia

Efek Samping yang Dialami Manusia Jika Digigit Nyamuk Berbakteri Wolbachia

Kementerian Kesehatan terapkan inovasi teknologi wolbachia untuk menekan penyebaran demam berdarah dangue (DBD). Wolbachia sendiri adalah bakteri yang hanya dapat hidup di dalam tubuh serangga, termasuk nyamuk. Metode yang digunakan dalam penyebarannyanya adalah “penggantian”.

Jadi, nyamuk jantan dan nyamuk betina dengan bakteri wolbachia akan dilepaskan ke populasi alami. Tujuannya agar nyamuk betina kawin dengan nyamuk setempat dan menghasilkan anak anak nyamuk yang mengandung wolbachia. Wolbachia berperan dalam memblok replikasi virus dengue di dalam tubuh nyamuk

Kata Ganjar dan TKN soal Pernyataan Guntur Soekarnoputra Mengenai Jokowi Sesalkan Ucapan Guntur Soekarnoputra, Relawan Jokowi Pro Prabowo: Dilandasi Sakit Hati Pernyataan Politik Guntur Soekarnoputra Jadi Sorotan, Sebut Nama Jokowi Saat Kampanye Ganjar Mahfud

Relawan Jokowi Pro Prabowo Sesalkan Pernyataan Guntur Soekarnoputra Soal Joko Widodo Mau Diapain Hore, Sekarang Bisa Pantau Kota Pontianak Lewat CCTV Perlu Jadi Pertimbangan, Ini 4 Kriteria Rumah yang Cocok untuk Milenial dan Gen Z

Lantas efek samping apa yang akan dialami manusia jika digigit dengan nyamuk yang berbakteri Wolbachia? Terkait hal ini, Direktur Pusat Kedokteran Tropis Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) Universitas Gadjah Mada, dr. Riris Andono Ahmad MPH, Ph.D beri jawaban. Sebelumnya, ia memberikan sebuah gambaran.

Bakteri Wolbachia layaknya seperti vaksin yang diberikan pada nyamuk. "Seperti vaksin tapi vaksin pada tubuh nyamuk. Nyamuk jadi tidak mampu menularkan virus dangue, ketika tidak bereplikasi lagi di tubuh nyamuk," ungkapnya pada media briefing virtual, Senin (20/11/2023). Di sisi lain, tidak ada dampak atau efek lain yang muncul setelah nyamuk menggigit manusia.

Dampak lain yang dirasakan hanyalah nyamuk Aedes aegypti tidak lagi menularkan virus dangue. "Ketika efek gigitan pada nyamuk anak dan dewasa tidak ada bedanya. Nyamuk tidak mampu menularkan. Itu berlaku anak dan dewasa," jelasnya. Selain itu, tidak ada yang berubah dari nyamuk meski ada bakteri Wolbachia di dalamnya.

"Yang terjadi semacam mekanisme bloking. Sehingga pada akhirnya dampak dari gigitan nyamuk sama saja. Kecuali tidak mampu menularkan virusnya (dangue). Yang beda tidak menularkan lagi virus tersebut," tutupnya. Artikel ini merupakan bagian dari KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.