Seseorang kerap mengaku alergi dingin ketika tak tahan dengan udara dingin. Padahal orang tersebut berusaha menghindari ajakan ke luar rumah ketika turun hujan misalnya. Bagi sebagian orang, alergi dingin memang benar benar ia alami. Jenis alergi ini dikenal dengan urtikaria dingin dan dapat menimbulkan berbagai gejala mulai dari ringan hingga berat. Melansir primayahospitals.com , alergi dingin merupakan kondisi saat seseorang mengalami reaksi alergi saat berkontak dengan air, udara ataupun permukaan benda yang dingin. Alergi dingin tergolong kondisi yang langka.
Menurut Genetic and Rare Diseases Information Center, reaksi alergi biasanya terjadi dalam 5 10 menit setelah terajadi paparan dan bisa bertahan sekitar 1 2 jam. Seseorang yang mengalami alergi dingin akan timbul bentol bentol besar pada kulit yang disertai ruam kemerahan dan juga bengkak saat terpapar suhu dingin. Bentol bentol tersebut baru muncul ketika kulit sudah hangat. Dibandingkan dengan laki laki, perempuan mungkin lebih mengalami alergi dingin dan beberapa kasus alergi akan hilang sendiri setelah beberapa tahun.
Hasil Survei Capres 2024 Terbaru Peta Elektabilitas Tertinggi Calon Presiden Rilis Januari Info Survei Capres 2024: Cek Elektabilitas di Seluruh Indonesia, Prabowo dan Anies Ketat di Sumatera Kunci Rumah Tangga Bahagia, Seksolog dr Boyke Bilang PASUTRI Terapkan Aja Empat Sikap Ini
Hasil Survei Elektabilitas Capres 2024 di 4 Lembaga: Anies, Prabowo dan Ganjar, Siapa Terkuat? Hasil Survei Elektabilitas Capres Cawapres Terbaru Januari 2024, Cek Elektabilitas Paslon Terkuat Halaman all Survei Capres 2024 Terbaru Hari Ini, Capres Terkuat 50 Persen di Survei dan Polling Indonesia
Mau Wajah Glowing & Awet Muda? dr Zaidul Akbar Anjurkan Rutin Konsumsi Minuman Herbal Ini Perlu Jadi Pertimbangan, Ini 4 Kriteria Rumah yang Cocok untuk Milenial dan Gen Z Dalam kondisi yang parah, misalnya reaksi terjadi ketika berenang di air es, maka penderita bisa pingsan, mengalami syok, bahkan meninggal dunia.
Anak anak hingga orang dewasa bisa mengalami alergi dingin. Namun, umumnya alergi dingin paling banya dialami anak anak, remaja dan dewasa muda. Biasanya dokter menggolongkan urtikaria dingin menjadi tiga, yaitu: Urtikaria akut: jika ruam hilan sepenuhnya dalam 6 minggu
Urtikaria kronis: ruam muncul dan hilang selama lebih dari 6 minggu, bahkan bisa sampai bertahun tahun Urtikaria vasculitis: ruam ada selama lebih dari 24 jam, terasa leboh sakit, dan muncul emmar karena pembuluh darah di dalam kulit meradang Alergi dingin ini secara umum tidak serius. Namun, reaksi parah alias anafilaksis bisa terjadi, terutama jika seluruh tubuh terkena dampak dingin.
Seseorang yang mengalami alergi dingin bisa saja mengalami gejala yang berbeda beda. Ada yang mengalami gejala ringan dan juga berat. Gejala yang umum seperti: Bentol bentol ruam pada kulit yang terpapar dingin Kulit gatal terutama setelah sudah tidak dingin
Tangan membengkak saat memegang benda yang dingin Bibir bengkak akibat mengkonsumsi makanan atau minuman dingin Pada kasus yang parah, gejala berat bisa saja terjadi seperti:
Pingsan Irama detak jantung cepat Syok
Lidah dan tenggorokan bengkak, sehingga sulit bernapas. Penyebab pasti dari alergi dingin tidak diketahui. Alergi ini antara lain dikaitkan dengan gigitan serangga, infeksi, hingga kanker daah. Yang jelas, reaksi alergi muncul saat terpapar udara dingin yang menjadi alergen. Alergen tersebut mengaktifkan sel mast atau mastosir dan menyebabkan terlepasnya histamin yang dapat memicu peradangan dan rasa gatal.
Dokter bisa mendiagnosis alergi dingin dengan melakukan tes alergi terhadap kulit. Caranya ialah menaruh es batu pada lengan atas selama 1 5 menit, lalu dilihat reaksinya. Jika ruam merah pada kulit dan pembengkakan terjadi dalam beberapa menit pada area yang dites, berarti pasien memilik alergi terhadap dingin. Dokter ahli kulit atau dermatolog juga bisa menegakkan diagnosis dengan menanyakan gejala yang dialami ketika pasien terpapar udara atau benda dingin.Tes hitung darah komplet dan tes metabolisme juga bisa dijalankan untuk menentukan penyakit yang berkaitan dengan kondisi alergi tersebut. Seperti banyak jenis alergi, belum ada obat untuk alergi dingin. Namun terdapat prosedur penanganan untuk meredakan gejala. Misalnya:
Hindari pemicu alergi Konsumsi obat antihistamin sebelum kontak dengan pemicu alergi atau ketika gejala muncul Konsumsi obat lain yang lebih kuat sesuai dengan petunjuk dokter bila antihistamin kurang efektif, misalnya omalizumab
Menyuntikkan obat epirefin untuk gejala berat guna mencegah anafilaksis Oleskan salep atau krim antigatal Alergi dingin kronis bisa berujung komplikasi yang membutuhkan tindakan medis secepatnya. Komplikasi ini tak hanya mengganggu, tapi juga menurunkan kualitas hidup pasien hingga menyebabkan kematian. Di antaranya:
Angioedema: pembengkakan lapisan kulit dalam yang disebabkan oleh penumpukan cairan, biasanya terjadi pada mata, bibir, genital, tangan, dan kaki. Dampak emosional: alergi terhadap udara dingin bisa memicu stres, depresi, dan gangguan kecemasan karena berpengaruh terhadap aktivitas sosial dan emosional. Anafilaksis: reaksi parah yang terjadi akibat alergi yang bisa memicu kematian.
Tak ada cara mencegah alergi dingin karena penyebabnya tidak diketahui. Namun, untuk mencegah reaksi alergi dingin, langkah terbaik ialah menghindari pemicunya baik itu udara dingin maupun benda dingin. Bila harus beraktivitas di bawah cuaca dingin, pastikan tubuh tertutup sepenuhnya dari ujung kepala hingga ujung kaki agar tetap hangat. Misalnya dengan mengenakan topi, sarung tangan, jaket, dan sepatu bot. Artikel ini merupakan bagian dari
KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.