Restoran Jepang Dibuli, Sekolah Jepang di China Dilempari Batu Efek Pelepasan Limbah PLTN Fukushima

Ratusan restoran di Jepang dibuli sejak 25 Agustus hingga kemarin (26/8/2023) oleh warga China, bahkan sekolah Jepang yang ada di China dilempari batu sehingga membuat masyarakat Jepang Jepang di China ketakutan untuk ke luar rumah. "Kalau pun sampai ke luar rumah, kalau bisa jangan bicara keras bahasa Jepang di tempat umum saat ini," tulis kedutaan besar Jepang di China mengingatkan warganya sejak kemarin. Ratusan restoran di Jepang dibuli dengan telepon dari China dengan kode negara 86 berdatangan dari pihak yang tidak dikenal.

"Telpon itu dalam bahasa Jepang yang terpatah patah bahkan ada yang menggunakan aplikasi terjemahan suara China ke Jepang, mengatakan agar anda makan saja ikan laut itu rasakan sendiri, bagaimana sedap tidak. Ada pula yang meminta agar kita rakyat Jepang meminta pemerintah hentikan pembuangan air ke laut," papar Honda seorang juru masak restorang Jepang di Tokyo pagi ini (27/8/2023). Tidak sedikit pula yang menggunakan pakai kata kata kasar kepada rakyat Jepang seperti, "Makan aja lo ikan itu biar mati deh lo!" Pengurus Baru IAI Blora Dilantik, Diharapkan Bawa Kemajuan Kualitas Pelayanan Kefarmasian

Logo Hari Jadi 252 Pontianak Resmi Diluncurkan Kunci Rumah Tangga Bahagia, Seksolog dr Boyke Bilang PASUTRI Terapkan Aja Empat Sikap Ini Karya Feri Zhuhari Terpilih Sebagai Logo Resmi HUT Ke 24 Kabupaten Bireuen

Tinggalkan Musik Dangdut, Cita Rahayu Sudah Tidak Mau Lagi Disebut Penyanyi Dangdut Cerita Aulia Akbar yang Karyanya Terpilih jadi Logo IKN Terjawab, Hitungan Sumbangan Elektoral Khofifah, Erick Thohir dan Maruarar Sirait ke Prabowo Gibran

Perlu Jadi Pertimbangan, Ini 4 Kriteria Rumah yang Cocok untuk Milenial dan Gen Z Restoran Jepang di China pun diancam rakyat China agar tidak menggunakan ikan dari Jepang. Bahkan akan dilakukan inspeksi mendadak oleh petugas melihat benar tidaknya ikan bukan dari China. Bahkan di media sosial Jepang muncul chatting agar rakyat China menelpon nomor telepon Jepang yang dituliskan di medsos untuk ramai ramai meminta penghentian pembuangan limbah air tersebut.

Setelah nomor telepon dilihat ternyata itu adalah nomor telepon anggota parlemen Jepang. Entah mengapa bisa muncul di media sosial China dengan nada kebencian si penulis. Nana Sato, staf yang menerima telepon di Pusat Kebudayaan Edogawaku Tokyo mengaku juga menerima telepon aneh dari China minta agar menghentikan pembuangan limbah air PLTN di Fukushima ke laut lepas. "Kaget sekali saya, dan sekaligus juga bingung mengapa bisa telepon ke sini yang tak ada kaitan dengan Fukushima. Lalu sampai kapan telepon buli ini akan berlangsung ya, semoga saja cepat berhenti," papar Sato.

Polisi Jepang pun menerima banyak pengaduan dari masyarakat mengenai telepon buli tersebut. Pemerintah Jepang juga telah mengajukan permintaan kemarin (26/8/2023) dilakukan oleh Hiroyuki Namazu, Direktur Jenderal Biro Asia dan Oseania Kementerian Luar Negeri Jepang, ditujukan kepada Yang Yu, Wakil Menteri Kedutaan Besar Tiongkok di Tokyo, mengenai berbagai insiden terkait pelecehan warga Jepang oleh orang China akhir akhir ini. Sementara itu bagi para pecinta Jepang dapat bergabung gratis ke dalam whatsapp group Pecinta Jepang dengan mengirimkan email ke: [email protected] Subject: WAG Pecinta Jepang. Tuliskan Nama dan alamat serta nomor whatsappnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *