Pakar Ahli kesehatan masyarakat sekaligus Epidemiolog Dicky Budiman ungkap penularan Monkeypox memiliki pola seperti fenomena gunung es. Situasi ini dikarenakan penularan terjadi pada kelompok tertutup. Penyebaran Monkeypox rentan terjadi pada perilaku risiko tinggi hingga seksual bebas.
"Mereka seringkali bergonta ganti pasangan, tidak kenal bahkan, tidak pakai pengaman," kaya Dicky. Survei Charta Politika Setelah Debat Capres Keempat, Ini dia Urutan Elektabilitas Paling Rendah Dukung Jaro Ade Jadi Calon Bupati Bogor, DPD PAN Kabupaten Bogor Resmi Merapat ke Golkar
Kenakalan Remaja di Indramayu Makin Menjadi jadi, Kapolres Minta Ortu Tak Izinkan Anak Keluar Malam Survei Capres Litbang Kompas Terbaru di Jawa Tengah: Ganjar Beda Tipis Prabowo, Anies 4,1 Persen Nama Berpeluang Bakal Cagub DKI: Sama sama Dekat Jokowi, Intip Harta Kekayaannya Halaman 4
Gabung ke Golkar, PAN Kabupaten Bogor Dukung Jaro Ade di Pertarungan Calon Bupati Bogor 2024 Kades Kades Tulungagung Berangkat ke Jakarta Untuk Tagih Janji Perpanjangan Masa Jabatan 9 Tahun Hasil Survei Elektabilitas Capres Terbaru, Surya Paloh Buka Bukaan Soal Peluang Anies Cak Imin Halaman all
Faktor lain kenapa penularan Monkeypox semakin tertutup karena pasien punya gangguan kesehatan lain seperti Human Immunodeficiency Virus (HIV). Situasi ini juga mendorong mereka yang terinfeksi semakin tertutup. "Mereka sembunyi. Ditambah lagi ini variasi penyakit ini sangat luas, tidak langsung berat, sebagian ringan, tetapi menularkan ini yang membuat sebaran kasus ini terus banyak," jelas Dicky.
Oleh karena itu, pemerintah harus terus menemukan kasus secara aktif, bekerjasama dengan lembaga swadaya masyarakat (LSM) terkait. Penelusuran bisa dilakukan pada riwayat kontak pasien dua minggu kebelakang hingga dua minggu ke depan. "Setidaknya menemukan 2 3 lapis kontak. Ini akan mengurangi risiko adanya kasus berikut," tutupnya.
Artikel ini merupakan bagian dari KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.