Mengenal Lupus Nefritis, Penyakit Autoimun yang Bisa Serang Ginjal

Mengenal Lupus Nefritis, Penyakit Autoimun yang Bisa Serang Ginjal

Lupus Nefritis adalah penyakit autoimun yang menyebabkan kerusakan permanen pada ginjal. Jika tidak segera ditangani, Lupus Nefritis dapat menyebabkan gagal ginjal. Di tahap awal, Lupus Nefritis menyebabkan peradangan pada ginjal.

Setelah terjadi peradangan, ginjal mengalami penurunan fungsi untuk penyaringan dan menyebabkan protein keluar melalui urine. Tubuh yang kekurangan protein dapat ditandai dengan bengkak pada wajah dan tungkai, seperti dikutip dari Universitas Airlangga . Belum diketahui secara pasti penyebab Lupus Nefritis.

Jadwal Liga Inggris Malam Ini Tak Siaran Langsung SCTV Fulham vs Arsenal, Liverpool vs Newcastle? Antonio Conte Setuju untuk Mengambil Pekerjaan di AC Milan dan Tiga Pilihan yang Masuk Akal Prediksi INDONESIA vs PANAMA di Piala Dunia U17 Malam Ini, LIVE Indosiar SCTV Vidio

Kunci Jawaban Tema 5 Kelas 3 SD Halaman 193 Tematik Subtema 4 Pembelajaran 2 Perbedaan Cuaca & Iklim Halaman all Prediksi Susunan Pemain Liverpool vs LASK di Jadwal Liga Eropa Live Score dan TV Online Malam Ini Tabel BRI NON KUR dan KUR, Pinjaman Rp 100 Juta Cicilan Mulai Rp 2,1 Juta per Bulan

Dapat Upah Rp5000, Mbah Semi Utang Beras Demi Makan, Dinsos Sebut Hidupnya %27Sangat Tidak Kekurangan%27 Halaman 4 Namun, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena Lupus Nefritis seperti dijelaskan Siloam Hospitals , yaitu: Lupus nefritis dapat terjadi pada seseorang yang telah didiagnosis dengan lupus sistemik.

Selain itu, anggota keluarga dengan riwayat penyakit lupus dapat menurunkannya pada keturunannya. Lupus sistemik lebih sering menyerang wanita. Sedangkan, pria lebih sering mengalami lupus nefritis daripada wanita.

Lupus nefritis biasanya terjadi pada usia 20–40 tahun. Orang Afrika Amerika, Asia, dan Latin memiliki risiko lebih tinggi terkena lupus nefritis. Peradangan yang terjadi akibat obesitas dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami lupus nefritis.

Beberapa zat kimia, seperti logam berat, dapat merusak sel sel ginjal dan meningkatkan risiko lupus nefritis. Berikut ini gejala yang dapat diamati dari seseorang yang terkena Lupus Nefritis. Seseorang dengan lupus nefritis dapat mengalami perubahan pada urine.

Di antaranya, penurunan jumlah urine, urine berwarna gelap, urine berbusa, rasa sakit saat buang air kecil, bahkan terdapat darah dalam urine (hematuria). Penumpukan cairan dalam tubuh dapat menyebabkan seseorang yang menderita Lupus Nefritis mengalami pembengkakak. Di antarnya pembengkakan pada kaki, tangan, wajah, atau bagian tubuh lainnya.

Lupus nefritis dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah (hipertensi) yang tidak terkontrol. Karena Lupus Nefritis menyerang ginjal, penderita dapat merasakan nyeri di area ginjal. Seseorang dengan Lupus Nefritis dapat merasakan kelelahan yang berlebihan.

Kelelahan ini dapat terjadi bahkan setelah beristirahat yang cukup. Seseorang dengan Lupus Nefritis dapat merasakan mual dan muntah. Gejala ini muncul akibat penumpukan racun dalam tubuh.

Seseorang dengan lupus nefritis dapat mengalami kurang nafsu makan dan berat badan yang menurun. Seseorang dengan lupus nefritis juga dapat mengalami kerontokan rambut dan kulit yang kering serta rapuh. Artikel ini merupakan bagian dari

KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.

Optimis Angka Stunting 14 Persen Tahun Depan, Wamenkes: Sekarang Sudah 17 Persen 

Optimis Angka Stunting 14 Persen Tahun Depan, Wamenkes: Sekarang Sudah 17 Persen 

Indonesia menargetkan angka stunting bisa berada di angka 14 persen pada 2024. Sedangkan tahun 2024 pun tinggal bilangan hari. Meski begitu, Wakil Menteri Kesehatan ungkap Dante Saksono Harbuwono ungkap pihaknya terus optimis Indonesia bakal capai target penurunan stunting di tahun depan.

Terlebih, angka stunting terus menurun tiap tahunnya. Pada 2023, angka stunting sudah berada di 17 persen. Hasil Survei Elektabilitas Terbaru, Terjawab Capres Terkuat Jelang Pemungutan Suara 14 Februari

Survei Capres 2024 Terbaru Hari Ini, Elektabilitas Paslon Terkuat di Jawa dan Seluruh Wilayah Optimis Angka Stunting 14 Persen Tahun Depan, Wamenkes: Sekarang Sudah 17 Persen Survei Capres Terkuat di Jawa Barat, Anies, Prabowo, dan Ganjar Geber Kampanye Akbar di Jabar

Hasil Survei Capres Terbaru Elektabilitas Paslon Terkuat Versi 6 Lembaga, Anies Vs Prabowo Vs Ganjar Pemkab Sumenep Optimis Bisa Turunkan Angka Stunting 14 Persen Tahun ini Hasil Survei Elektabilitas Capres Terbaru, Surya Paloh Buka Bukaan Soal Peluang Anies Cak Imin Halaman all

"Sekarang, dari 24,6 persen turun jadi 17 persen pada 2023. Mudah mudahan nanti 2024 turun 14 persen sesuai target," ungkap Dante saat ditemui awak media di bilangan Jakarta, Kamis (12/10/2023). Dante menegaskan jika angka stunting di 17 persen merupakan data terbaru 2023. "Nanti 2024 mudah mudahan sudah mencapai 14 persen. Optimis sekali, semua masih optimis," tegasnya.

Di sisi lain, ia pun menghimbau pada masyarakat untuk turut serta membantu menurunkan angka stunting. Dimulai dari menimbang bayi secara rutin ke posyandu terdekat. "Masyarakat harus pergi ke posyandu, menimbang bayinya, baik di kota besar mau pun di desa," imbaunya.

Dengan mengetahui berat bayi, orangtua dapat mengetahui bagaimana tumbuh kembang anak. Sehingga jika ada masalah, bisa diintervensi sejak awal, agar stunting bisa dihindari. "Kita sudah berikan fasilitas untuk pemeriksaan penimbangan tersebut dengan yang terbaru, sehingga hasilnya lebih akurat," tutupnya.

Artikel ini merupakan bagian dari KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.

I Made Gede Purnamayasa Pernah Insecure karena Badan Ceking, Bodybuilder Ketut Arwana Ubah Hidupnya

I Made Gede Purnamayasa Pernah Insecure karena Badan Ceking, Bodybuilder Ketut Arwana Ubah Hidupnya

Praktisi kebugaran I Made Gede Purnamayasa pernah mengalami insecure karena punya badan ceking. Hanya 50 kilogram. Ia termotivasi untuk menambah berat badan dan membentuk tubuhnya jadi berotot sejak bertemu Ketut Arnawa, bodybuilder asal Bali. "Jadi mulai gym karena lihat bodybuilder bapak Ketut Arwana. Dia motivasi sekaligus guru saya," ucap Purnamayasa.

Ia menerangkan bahwa gym punya manfaat kesehatan. Sebab, dapat meningkatkan laju metabolisme tubuh dan dapat membakar lebih banyak kalori. "Hal ini tentunya berdampak pada penurunan berat badan. Selain itu, rutin berolahraga juga dapat memaksimalkan pembakaran lemak dari dalam tubuh dan menjaga dan menambah massa otot sehingga terlihat fit dan bugar," terangnya. Selain konten kreator dan trainer, Purnamayasa sendiri dikenal publik karena memiliki toko supplemet di Bali.

Kata Ganjar dan TKN soal Pernyataan Guntur Soekarnoputra Mengenai Jokowi Sesalkan Ucapan Guntur Soekarnoputra, Relawan Jokowi Pro Prabowo: Dilandasi Sakit Hati Kamu Pernah Insecure karena Badan Ceking? Ikuti Saran Bodybuilder Ketut Arwana

Sosok I Made Andi Arsana, Dosen UGM yang Jadi Inspirasi Kalangan Pelajar Karena Konten Edukatifnya Pernyataan Politik Guntur Soekarnoputra Jadi Sorotan, Sebut Nama Jokowi Saat Kampanye Ganjar Mahfud KRONOLOGI LENGKAP Ketut Bagia dan Gede Budiana Dikeroyok di Buleleng, Diduga Terkait Jro Mangku

Perlu Jadi Pertimbangan, Ini 4 Kriteria Rumah yang Cocok untuk Milenial dan Gen Z "Banyak klien saya berhasil mencapai body goals nya saat berlatih dengan saya di gym," sambung pria yang mengidolakan Ade Ray tersebut. Sebagai trainer, diakuinya tak mudah memotivasi sekaligus mengedukasi kliennya untuk disiplin serta konsisten mengatur pola makan dan latihan.

Namun, bukan berarti hal itu sulit dilakukan selama punya tujuan untuk hidup sehat. Ia mengimbau siapa saja ingin menjalani hidup sehat dan membentuk tubuh ideal, untuk jangan malu ke gym. "Karena ada personal trainer yang akan mengarahkan kalian untuk latihan yang benar yang sesuai dengan kebutuhan kalian," tandasnya.

Artikel ini merupakan bagian dari KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.

Papua Termasuk Daerah dengan Angka Obesitas dan Stunting Tinggi, Ini Penjelasan Kemenkes

Papua Termasuk Daerah dengan Angka Obesitas dan Stunting Tinggi, Ini Penjelasan Kemenkes

Papua termasuk daerah dengan angka prevalensi obesitas yang cukup tinggi. Pada tahun 2018, provinsi papua memiliki prevalensi tertinggi kasus kelebihan berat badan pada obesitas kelompok anak anak usia 5 12 tahun yaitu 36 persen. Namun di sisi lain, angka stunting di Papua juga terbilang tinggi yaitu 33,1 persen.

Kenapa bisa demikian? Terkait hal ini, Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono beri tanggapan. Menurutnya salah satu faktor penyebab adalah mengonsumsi makanan instan. "Memang itu karena tadi, pola makan di keluarga yang kebanyakan menggunakan makanan instan. Dan (makanan) instan ini tidak dipilih dan dibatasi oleh ibu ibu," ungkapnya pada siaran FMB9ID_IKP soal Bahaya Pada Obesitas Dini, Apa Solusinya, Senin (24/7/2023).

Kalender Liturgi Katolik Kamis 1 Februari 2024, Pekan Biasa IV Boy William Terang terangan Bongkar Kisah Asmaranya yang Tak Biasa "Pongah dan Sombong!" Faisal Basri Kecam Boy Thohir soal 30 Persen Ekonomi Dukung Paslon 2

Sempat Digugat ke PN Sigli, Empat Anggota DPRK Pidie dari PDA Akhirnya Dilantik Serambinews.com Faisal Bahri Ungkap Sisi Lain Boy Thohir yang Sebut 30 Persen Pengusaha Indonesia Dukung Paslon 2 TERANCAM, Nasib Tanah 5 Desa di Kecamatan Leles Garut Terbeton Mega Proyek Tol Getaci

Hasil Survei Elektabilitas Capres Terbaru, Surya Paloh Buka Bukaan Soal Peluang Anies Cak Imin Halaman all Menurut Dante, orangtua di daerah alami kesulitan untuk mendapatkan pola makanan gizi berimbang dan cenderung menggunakan makanan instan. Sedangkan makanan instan cenderung memiliki kalori yang tinggi.

"Di papua banyak menggunakan makanan instant sehingga kasus obesitas di sana juga. Di lain sisi mereka memiliki kasus stunting yang tinggi," kata Dante. Artikel ini merupakan bagian dari KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.