Gemar Wisata Kuliner, Hati-hati Kena Diabetes

Gemar Wisata Kuliner, Hati-hati Kena Diabetes

Ada beragam jenis makanan nusantara yang enak dinikmati, seperti soto, sate, tengkleng, atau papeda. Kini selain menjelajah suatu daerah untuk memanjakan mata, wisata kuliner juga wajib dilakukan para wisatawan. Kebiasaan berwisata kuliner ternyata perlu diwaspadai. Ada bahaya diabetes dan obesitas yang harus dihindari.

Makanan enak yang banyak mengandung garam, gula maupun lemak tentunya masuk kategori makanan tidak sehat. Menyantap makanan enak bisa membuat gula darah naik turun alias tidak terkendali. Lowongan Kerja Hexpharm Jaya untuk Lulusan SMA/SMK, D 3, dan S 1

Lowongan Kerja BPJS Kesehatan November 2021 untuk Lulusan D 3, D 4, dan S 1 Lowongan Kerja PT Kimia Farma Diagnostik November 2021 untuk Lulusan D 3 dan S 1 Lowongan Kerja Maskapai Susi Air untuk Lulusan D 3 dan S 1

Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 10 Halaman 88 89 Kurikulum Merdeka: Teks Negosiasi Halaman 3 Lowongan Kerja Universitas Padjadjaran untuk Lulusan SMK, D 3, dan S 1 Gemar Wisata Kuliner, Hati hati Kena Diabetes

Kunci Jawaban PAI Kurikulum Merdeka Kelas 5 SD Halaman 152 153 154, Bab 6: Ayo Berlatih Halaman all "Jika ada orangtua yang terkena diabetes maka bisa diturunkan ke anak. Ketika berisiko inilah, gula darah naik turun, makan tidak terkontrol karena wisata kuliner, pulang travelling berat badan naik," jelas dia. Karena itu, ada baiknya sebelum berpergian segera melakukan kesehatan atau medical check up seperti pemeriksaan gula darah.

Eka Hospital terus melakukan terobosan dengan menyediakan layanan kesehatan terpadu, salah satunya menghadirkan pusat layanan diabetes terintegrasi pertama di Indonesia dan dipimpin langsung oleh Prof. DR. Dr. Sidartawan Soegondo, Sp.PDKEMD, FINASIM, FACE. Diabetes Connection Care beranggotakan tim dokter spesialis yang terdiri dari multi disiplin ilmu seperti endokrinologis, kardiologis, neurologis, nefrologis, dan spesialis lainnya yang secara profesional akan bekerja sama dalam menangani pasien mulai dari tahap promotif, preventif, diagnosa, terapi/kuratif hingga tindakan rehabilitatif. Indonesia kini menempati peringkat kelima orang dengan diabetes terbanyak di dunia. Di tahun 2023 ini saja, ada 30 juta penduduk Indonesia dengan diabetes. Artinya dari 100 orang, 12 diantaranya menderita diabetes.

Angka ini dikhawatirkan terus meningkat lantaran gaya hidup yang tidak terkontrol, seperti konsumsi gula, garam, lemak berlebih, alkohol, stres, serta kebiasaan jarang olahraga. Artikel ini merupakan bagian dari KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.