Dokter Gigi Sebut Sikat Gigi Lebih dari Tiga Kali Dapat Mengikis Enamel, Ini Batas Ideal Sikat Gigi

Dokter Gigi Sebut Sikat Gigi Lebih dari Tiga Kali Dapat Mengikis Enamel, Ini Batas Ideal Sikat Gigi

Menjaga kebersihan gigi dan mulut secara konsisten dengan cara sikat gigi, menggunakan dental floos, hingga obat kumur memang sangat dianjurkan. Namun, jika sikat gigi tersebut dilakukan secara berlebihan, ternyata tidak baik untuk kesehatan gigi itu sendiri. Tasios menyebutkan jika sikat gigi terlalu sering dapat mengikis enamel gigi.

"Menyikat gigi terlalu sering dapat mengikis enamel dan menyebabkan surutnya gusi," kata Jessica Tasios, DDS, Dokter Gigi di Ora Dental di Toronto yang dilansir dari Verywell Health. Hal ini disebut juga dengan abrasi sikat gigi, yang bisa terjadi jika Anda menyikat gigi terlalu sering atau terlalu keras. "Tidak ada batas waktu maksimal untuk menyikat gigi, namun umumnya menyikat gigi lebih dari tiga kali sehari tidak diperlukan dan terbukti berbahaya," ungkap Tasios.

"Menyikat gigi terlalu keras atau terlalu sering dapat menyebabkan gigi menjadi lebih sensitif dan juga dapat merusak gusi karena menyebabkan gigi menyusut dan area akar terbuka," lanjutnya. Survei Elektabilitas Capres Terkuat di Jawa Timur, Anies Dapat Lonjakan Suara, Prabowo Masih Terkuat Hasil Survei Elektabilitas Capres Cawapres Terbaru Januari 2024, Cek Elektabilitas Paslon Terkuat

Dokter Gigi Sebut Sikat Gigi Lebih dari Tiga Kali Dapat Mengikis Enamel, Ini Batas Ideal Sikat Gigi Wah, Sikat Gigi Ternyata Mengandung Jutaan Bakteri, Ini Cara agar Sikat Gigi Tak Terkontaminasi Peta Elektabilitas Capres Terkuat Jawa dan Seluruh Indonesia, Survei Capres 2024 Jelang Pencoblosan

Hasil Survei Elektabilitas Capres Terbaru, Surya Paloh Buka Bukaan Soal Peluang Anies Cak Imin Halaman all Menurut Sean Kutlay, DDS, Dokter Gigi yang berbasis di California, Anda harus selalu menyikat gigi minimal dua kali sehari, pagi dan malam. Namun, ia dan rekan rekannya menyikat gigi tiga kali sehari (sekali setelah makan), yang merupakan jumlah waktu yang optimal.

Tasios mengatakan, para dokter gigi menyadari bahwa hal ini tidak realistis bagi banyak orang yang tidak berada di rumah pada jam makan siang, sehingga sikat gigi dua kali sehari adalah jumlah minimum yang mutlak. Sedangkan sikat gigi kurang dari dua kali sehari dapat menyebabkan penumpukan bakteri, gigi berlubang, dan penyakit gusi. Sebuah penelitian baru baru ini menemukan bahwa, melewatkan sikat gigi setiap malam dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, sementara penelitian lain menunjukkan bahwa hal itu dapat menyebabkan demensia, radang sendi, dan kanker pankreas.

American Dental Association merekomendasikan untuk menunggu setidaknya 30 menit setelah makan sebelum menyikat gigi. Menurut Kutlay, sikat gigi langsung setelah makan atau minum yang bersifat asam bisa sangat berbahaya bagi gigi. "Asam melemahkan enamel pelindung gigi, dan menambahkan abrasi pada lapisan tersebut dan merusaknya," jelas Tasios.

"Beberapa orang mungkin makan atau minum sesuatu yang tinggi asam saat makan, seperti jus jeruk atau tomat." "Menunggu setengah jam memberi waktu pada enamel setelah mengonsumsi asam untuk melakukan remineralisasi sehingga sikat gigi tidak menyebabkan kerusakan," lanjutnya. Kutlay menjelaskan, sikat gigi paling baik adalah dengan cara melakukan gerakan memutar menggunakan sikat gigi berbulu halus, pastikan menyikat garis gusi dan seluruh permukaan gigi.

"Untuk menghilangkan sisa sisa makanan yang mungkin tersangkut di sela sela gigi, flossing juga penting setelah dibersihkan," ujar Kutlay. "Penting juga untuk mengganti sikat gigi Anda setiap tiga hingga empat bulan dan menyikatnya dengan lembut untuk melindungi gusi Anda." Tasios menambahkan, penting untuk menggunakan pasta gigi dan sikat berfluorida selama dua menit, namun beberapa pasiennya sering kali terburu buru dalam melakukan prosesnya.

"Mereka buru buru, gosok gigi depan bawah dan atas, cepat sekali gosok gigi atas ke gigi belakang dan berangkatlah," ujar Tasios. "Meluangkan waktu untuk menyikat setiap gigi secara menyeluruh dan hati hati merupakan pencegahan terbaik terhadap gigi berlubang dan kerusakan gigi," lanjutnya. Baca berita lain seputar kesehatan

Artikel ini merupakan bagian dari KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.

4 Tanda Karang Gigi Harus Segera Dibersihkan, Waspada Salah Satunya Bau Mulut

4 Tanda Karang Gigi Harus Segera Dibersihkan, Waspada Salah Satunya Bau Mulut

Dokter Gigi, drg Eagi Galuh Nurgenia paparkan tanda tanda karang gigi yang harus segera dibersihkan. Karang gigi adalah salah satu permasalahan pada gigi yang kerap dikeluhkan oleh banyak orang. Mengalami penumpukan karang gigi dan tidak segera dibersihkan dapat mempengaruhi kesehatan gigi.

Oleh karena itu, pentingnya untuk melakukan pembersihan karang gigi secara rutin agar terhindar dari dampak yang tidak diinginkan. Lantas, bagaimana tanda tanda karang gigi yang harus segera dibersihkan? TERBARU! SDI Rilis Hasil Survei Nasional Elektabilitas Anies, Prabowo, & Ganjar, Siapa Unggul?

Hasil Survei Terbaru Mengejutkan, Elektabilitas Anies Unggul Jauh dari Ganjar, Lihat Selisihnya Tanda Karang Gigi Harus Segera Dibersihkan, Waspada Salah Satunya Bau Mulut Elektabilitas Anies Prabowo Bersaing Ketat di DKI Jakarta, Ganjar Urutan Buncit

JELANG Pilpres 2024, Terjawab Capres Terkuat, Cek 4 Survei Terbaru, Anies, Prabowo Atau Ganjar? Anies Paparkan 4 Tantangan Global yang Harus Segera Diantisipasi, Salah Satunya Krisis Iklim Perlu Jadi Pertimbangan, Ini 4 Kriteria Rumah yang Cocok untuk Milenial dan Gen Z

Pasalnya, karang gigi yang terus menumpuk dapat menyebabkan terjadinya perubahan warna pada gigi itu sendiri. Biasanya perubahan warna yang terjadi akibat karang gigi yang menumpuk adalah gigi menjadi kekuningan dan dalam kondisi tertentu menjadi kecoklatan. Menurut penjelasan drg Eagi Galuh Nurgenia, karang gigi dibedakan menjadi dua jenis, yaitu sub gingiva dan supra gingiva.

Sub gingiva merupakan karang gigi yang letaknya berada di dalam gusi, sehingga tidak terlihat secara langsung dan biasanya berwarna hitam. Sedangkan untuk supra gingiva merupakan karang gigi yang letaknya di atas gusi, biasanya berwarna kuning dan keras. Jika gigi sudah mengalami tanda tanda perubahan warna, ada baiknya segera melakukan pembersihan karang gigi.

Karang gigi merupakan endapan dari plak yang terjadi pada permukaan gigi. Hal tersebut disebabkan oleh bakteri yang bercampur dengan makanan dan air liur. Bakteri yang terdapat dalam karang gigi dapat menyebabkan penyakit gusi.

Gangguan tersebut dapat membuat pengidapnya mengalami bau mulut. Jika hal ini terjadi, Anda harus berdiskusi dengan dokter gigi untuk mengatasinya. Drg Eagi Galuh Nurgenia menyebutkan, salah satu tanda lain dari karang gigi yang harus segera dibersihkan adalah terjadinya gusi memerah atau membengkak.

Kondisi ini terjadi karena adanya infeksi atau peradangan pada gusi yang disebabkan oleh penumpukan karang gigi. Pada kondisi ini, ketika sikat gigi biasanya ditandai dengan gusi berdarah, meskipun sikat gigi dilakukan secara perlahan. Terjadinya gigi goyang tanpa sebab apapun bisa jadi disebabkan oleh penumpukan karang gigi.

Apabila sudah mengalami tanda tanda seperti di atas, ada baiknya segera berkonsultasi dengan dokter gigi dan segera melakukan pembersihan karang gigi. Drg Eagi Galuh Nurgenia imbau untuk melakukan pemeriksaan gigi dan membersihkan karang gigi setiap 6 bulan sekali. Melakukan pembersihan karang gigi secara rutin diharapkan dapat menjaga kebersihan dan kesehatan gigi dengan baik.

Dengan demikian, permasalahan seperti perubahan warna gigi, bau mulut, hingga gusi berdarah tidak akan terjadi. Baca berita lain seputar kesehatan Artikel ini merupakan bagian dari

KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.