Tips Melihat Puncak Hujan Meteor Geminid 14-15 Desember 2023 di Indonesia

Tips Melihat Puncak Hujan Meteor Geminid 14-15 Desember 2023 di Indonesia

Puncak hujan meteor Geminid akan terjadi pada 14 15 Desember 2023. Menurut Royal Museums Greenwich , hujan meteor Geminid berlangsung pada tanggal 4 20 Desember 2023. Puncak hujan meteor Geminid dapat diamati pada malam hingga sebelum matahari terbit.

Staf peneliti Observatorium Bosscha di Bandung, Jawa Barat, Agus Triono, membenarkan puncak hujan meteor Geminid akan terjadi pada 14 15 Desember 2023. Fenomena hujan meteor Geminid ini bisa terlihat dari Indonesia. Namun, hujan meteor itu hanya bisa dilihat jika cuaca sedang cerah dan langit gelap serta bebas polusi cahaya.

Masyarakat yang ingin melihat hujan meteor Geminid dapat melihatnya langsung atau dengan kamera digital, dikutip dari BanjarmasinPost.co.id . Pengajian Umum Gus Iqdam di Alun alun Bojonegoro, Beri Pesan Ini Soal Pemilu 2024 Penyebab Perguruan Silat di Tuban Keroyok Sejoli Pulang Pengajian Gus Iqdam, Wanita Jadi Korban

Soal dan Jawaban IPS Kelas 8 Halaman 167 Aktivitas Kelompok: Masa Pendudukan Jepang Materi Pengajian Umum Gus Iqdam di Bojonegoro, Singgung Soal Pemilu 2024: Langsung Pilih Elektabilitas Paslon Berubah Jelang Pencoblosan Menurut Hasil Survei Capres 2024 Terbaru Hari Ini Halaman all

Pulang dari Pengajian Gus Iqdam, Sepasang Kekasih Dikeroyok Oknum Pesilat di Tuban PILU Alasan Baliah Ibu yang Viral Ngemis 'Aa Kasihan Aa': Beli Paket Internet Anak, Suami Tuna Rungu Hasil Survei Elektabilitas Capres Terbaru, Surya Paloh Buka Bukaan Soal Peluang Anies Cak Imin Halaman all

Diperkirakan akan ada sekitar 50 meteor per jam yang terlihat saat puncak hujan meteor Geminid. Jika kondisi cerah dan kondisi langit mendukung, hujan meteor Geminid akan terlihat 120 meteor per jam. Hujan meteor Geminid adalah peristiwa tahunan, seperti hujan meteor lainnya.

Untuk melihat hujan meteor Geminid dengan baik, pergilah ke lokasi yang paling gelap, bersandar dan bersantai. Anda tidak memerlukan peralatan khusus seperti teleskop atau teropong. Hal yang perlu Anda lakukan adalah mengamati langit seluas mungkin dan memberikan waktu setidaknya 30 menit agar mata Anda menyesuaikan diri dengan kegelapan.

Hindari menggunakan ponsel Anda dan pastikan Anda menyalakan lampu merah di senter untuk menjaga penglihatan malam Anda, dikutip dari The Space . Artikel ini merupakan bagian dari KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.

Tips Melihat Puncak Hujan Meteor Geminid 14-15 Desember 2023 di Indonesia

Tips Melihat Puncak Hujan Meteor Geminid 14-15 Desember 2023 di Indonesia

Puncak hujan meteor Geminid akan terjadi pada 14 15 Desember 2023. Menurut Royal Museums Greenwich , hujan meteor Geminid berlangsung pada tanggal 4 20 Desember 2023. Puncak hujan meteor Geminid dapat diamati pada malam hingga sebelum matahari terbit.

Staf peneliti Observatorium Bosscha di Bandung, Jawa Barat, Agus Triono, membenarkan puncak hujan meteor Geminid akan terjadi pada 14 15 Desember 2023. Fenomena hujan meteor Geminid ini bisa terlihat dari Indonesia. Namun, hujan meteor itu hanya bisa dilihat jika cuaca sedang cerah dan langit gelap serta bebas polusi cahaya.

Masyarakat yang ingin melihat hujan meteor Geminid dapat melihatnya langsung atau dengan kamera digital, dikutip dari BanjarmasinPost.co.id . Pengajian Umum Gus Iqdam di Alun alun Bojonegoro, Beri Pesan Ini Soal Pemilu 2024 Penyebab Perguruan Silat di Tuban Keroyok Sejoli Pulang Pengajian Gus Iqdam, Wanita Jadi Korban

Soal dan Jawaban IPS Kelas 8 Halaman 167 Aktivitas Kelompok: Masa Pendudukan Jepang Materi Pengajian Umum Gus Iqdam di Bojonegoro, Singgung Soal Pemilu 2024: Langsung Pilih Elektabilitas Paslon Berubah Jelang Pencoblosan Menurut Hasil Survei Capres 2024 Terbaru Hari Ini Halaman all

Pulang dari Pengajian Gus Iqdam, Sepasang Kekasih Dikeroyok Oknum Pesilat di Tuban PILU Alasan Baliah Ibu yang Viral Ngemis 'Aa Kasihan Aa': Beli Paket Internet Anak, Suami Tuna Rungu Hasil Survei Elektabilitas Capres Terbaru, Surya Paloh Buka Bukaan Soal Peluang Anies Cak Imin Halaman all

Diperkirakan akan ada sekitar 50 meteor per jam yang terlihat saat puncak hujan meteor Geminid. Jika kondisi cerah dan kondisi langit mendukung, hujan meteor Geminid akan terlihat 120 meteor per jam. Hujan meteor Geminid adalah peristiwa tahunan, seperti hujan meteor lainnya.

Untuk melihat hujan meteor Geminid dengan baik, pergilah ke lokasi yang paling gelap, bersandar dan bersantai. Anda tidak memerlukan peralatan khusus seperti teleskop atau teropong. Hal yang perlu Anda lakukan adalah mengamati langit seluas mungkin dan memberikan waktu setidaknya 30 menit agar mata Anda menyesuaikan diri dengan kegelapan.

Hindari menggunakan ponsel Anda dan pastikan Anda menyalakan lampu merah di senter untuk menjaga penglihatan malam Anda, dikutip dari The Space . Artikel ini merupakan bagian dari KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.

Tips Melihat Puncak Hujan Meteor Geminid 14-15 Desember 2023 di Indonesia

Tips Melihat Puncak Hujan Meteor Geminid 14-15 Desember 2023 di Indonesia

Puncak hujan meteor Geminid akan terjadi pada 14 15 Desember 2023. Menurut Royal Museums Greenwich , hujan meteor Geminid berlangsung pada tanggal 4 20 Desember 2023. Puncak hujan meteor Geminid dapat diamati pada malam hingga sebelum matahari terbit.

Staf peneliti Observatorium Bosscha di Bandung, Jawa Barat, Agus Triono, membenarkan puncak hujan meteor Geminid akan terjadi pada 14 15 Desember 2023. Fenomena hujan meteor Geminid ini bisa terlihat dari Indonesia. Namun, hujan meteor itu hanya bisa dilihat jika cuaca sedang cerah dan langit gelap serta bebas polusi cahaya.

Masyarakat yang ingin melihat hujan meteor Geminid dapat melihatnya langsung atau dengan kamera digital, dikutip dari BanjarmasinPost.co.id . Pengajian Umum Gus Iqdam di Alun alun Bojonegoro, Beri Pesan Ini Soal Pemilu 2024 Penyebab Perguruan Silat di Tuban Keroyok Sejoli Pulang Pengajian Gus Iqdam, Wanita Jadi Korban

Soal dan Jawaban IPS Kelas 8 Halaman 167 Aktivitas Kelompok: Masa Pendudukan Jepang Materi Pengajian Umum Gus Iqdam di Bojonegoro, Singgung Soal Pemilu 2024: Langsung Pilih Elektabilitas Paslon Berubah Jelang Pencoblosan Menurut Hasil Survei Capres 2024 Terbaru Hari Ini Halaman all

Pulang dari Pengajian Gus Iqdam, Sepasang Kekasih Dikeroyok Oknum Pesilat di Tuban PILU Alasan Baliah Ibu yang Viral Ngemis 'Aa Kasihan Aa': Beli Paket Internet Anak, Suami Tuna Rungu Hasil Survei Elektabilitas Capres Terbaru, Surya Paloh Buka Bukaan Soal Peluang Anies Cak Imin Halaman all

Diperkirakan akan ada sekitar 50 meteor per jam yang terlihat saat puncak hujan meteor Geminid. Jika kondisi cerah dan kondisi langit mendukung, hujan meteor Geminid akan terlihat 120 meteor per jam. Hujan meteor Geminid adalah peristiwa tahunan, seperti hujan meteor lainnya.

Untuk melihat hujan meteor Geminid dengan baik, pergilah ke lokasi yang paling gelap, bersandar dan bersantai. Anda tidak memerlukan peralatan khusus seperti teleskop atau teropong. Hal yang perlu Anda lakukan adalah mengamati langit seluas mungkin dan memberikan waktu setidaknya 30 menit agar mata Anda menyesuaikan diri dengan kegelapan.

Hindari menggunakan ponsel Anda dan pastikan Anda menyalakan lampu merah di senter untuk menjaga penglihatan malam Anda, dikutip dari The Space . Artikel ini merupakan bagian dari KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.

Tips Melihat Puncak Hujan Meteor Geminid 14-15 Desember 2023 di Indonesia

Tips Melihat Puncak Hujan Meteor Geminid 14-15 Desember 2023 di Indonesia

Puncak hujan meteor Geminid akan terjadi pada 14 15 Desember 2023. Menurut Royal Museums Greenwich , hujan meteor Geminid berlangsung pada tanggal 4 20 Desember 2023. Puncak hujan meteor Geminid dapat diamati pada malam hingga sebelum matahari terbit.

Staf peneliti Observatorium Bosscha di Bandung, Jawa Barat, Agus Triono, membenarkan puncak hujan meteor Geminid akan terjadi pada 14 15 Desember 2023. Fenomena hujan meteor Geminid ini bisa terlihat dari Indonesia. Namun, hujan meteor itu hanya bisa dilihat jika cuaca sedang cerah dan langit gelap serta bebas polusi cahaya.

Masyarakat yang ingin melihat hujan meteor Geminid dapat melihatnya langsung atau dengan kamera digital, dikutip dari BanjarmasinPost.co.id . Pengajian Umum Gus Iqdam di Alun alun Bojonegoro, Beri Pesan Ini Soal Pemilu 2024 Penyebab Perguruan Silat di Tuban Keroyok Sejoli Pulang Pengajian Gus Iqdam, Wanita Jadi Korban

Soal dan Jawaban IPS Kelas 8 Halaman 167 Aktivitas Kelompok: Masa Pendudukan Jepang Materi Pengajian Umum Gus Iqdam di Bojonegoro, Singgung Soal Pemilu 2024: Langsung Pilih Elektabilitas Paslon Berubah Jelang Pencoblosan Menurut Hasil Survei Capres 2024 Terbaru Hari Ini Halaman all

Pulang dari Pengajian Gus Iqdam, Sepasang Kekasih Dikeroyok Oknum Pesilat di Tuban PILU Alasan Baliah Ibu yang Viral Ngemis 'Aa Kasihan Aa': Beli Paket Internet Anak, Suami Tuna Rungu Hasil Survei Elektabilitas Capres Terbaru, Surya Paloh Buka Bukaan Soal Peluang Anies Cak Imin Halaman all

Diperkirakan akan ada sekitar 50 meteor per jam yang terlihat saat puncak hujan meteor Geminid. Jika kondisi cerah dan kondisi langit mendukung, hujan meteor Geminid akan terlihat 120 meteor per jam. Hujan meteor Geminid adalah peristiwa tahunan, seperti hujan meteor lainnya.

Untuk melihat hujan meteor Geminid dengan baik, pergilah ke lokasi yang paling gelap, bersandar dan bersantai. Anda tidak memerlukan peralatan khusus seperti teleskop atau teropong. Hal yang perlu Anda lakukan adalah mengamati langit seluas mungkin dan memberikan waktu setidaknya 30 menit agar mata Anda menyesuaikan diri dengan kegelapan.

Hindari menggunakan ponsel Anda dan pastikan Anda menyalakan lampu merah di senter untuk menjaga penglihatan malam Anda, dikutip dari The Space . Artikel ini merupakan bagian dari KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.

Tips Melihat Puncak Hujan Meteor Geminid 14-15 Desember 2023 di Indonesia

Tips Melihat Puncak Hujan Meteor Geminid 14-15 Desember 2023 di Indonesia

Puncak hujan meteor Geminid akan terjadi pada 14 15 Desember 2023. Menurut Royal Museums Greenwich , hujan meteor Geminid berlangsung pada tanggal 4 20 Desember 2023. Puncak hujan meteor Geminid dapat diamati pada malam hingga sebelum matahari terbit.

Staf peneliti Observatorium Bosscha di Bandung, Jawa Barat, Agus Triono, membenarkan puncak hujan meteor Geminid akan terjadi pada 14 15 Desember 2023. Fenomena hujan meteor Geminid ini bisa terlihat dari Indonesia. Namun, hujan meteor itu hanya bisa dilihat jika cuaca sedang cerah dan langit gelap serta bebas polusi cahaya.

Masyarakat yang ingin melihat hujan meteor Geminid dapat melihatnya langsung atau dengan kamera digital, dikutip dari BanjarmasinPost.co.id . Pengajian Umum Gus Iqdam di Alun alun Bojonegoro, Beri Pesan Ini Soal Pemilu 2024 Penyebab Perguruan Silat di Tuban Keroyok Sejoli Pulang Pengajian Gus Iqdam, Wanita Jadi Korban

Soal dan Jawaban IPS Kelas 8 Halaman 167 Aktivitas Kelompok: Masa Pendudukan Jepang Materi Pengajian Umum Gus Iqdam di Bojonegoro, Singgung Soal Pemilu 2024: Langsung Pilih Elektabilitas Paslon Berubah Jelang Pencoblosan Menurut Hasil Survei Capres 2024 Terbaru Hari Ini Halaman all

Pulang dari Pengajian Gus Iqdam, Sepasang Kekasih Dikeroyok Oknum Pesilat di Tuban PILU Alasan Baliah Ibu yang Viral Ngemis 'Aa Kasihan Aa': Beli Paket Internet Anak, Suami Tuna Rungu Hasil Survei Elektabilitas Capres Terbaru, Surya Paloh Buka Bukaan Soal Peluang Anies Cak Imin Halaman all

Diperkirakan akan ada sekitar 50 meteor per jam yang terlihat saat puncak hujan meteor Geminid. Jika kondisi cerah dan kondisi langit mendukung, hujan meteor Geminid akan terlihat 120 meteor per jam. Hujan meteor Geminid adalah peristiwa tahunan, seperti hujan meteor lainnya.

Untuk melihat hujan meteor Geminid dengan baik, pergilah ke lokasi yang paling gelap, bersandar dan bersantai. Anda tidak memerlukan peralatan khusus seperti teleskop atau teropong. Hal yang perlu Anda lakukan adalah mengamati langit seluas mungkin dan memberikan waktu setidaknya 30 menit agar mata Anda menyesuaikan diri dengan kegelapan.

Hindari menggunakan ponsel Anda dan pastikan Anda menyalakan lampu merah di senter untuk menjaga penglihatan malam Anda, dikutip dari The Space . Artikel ini merupakan bagian dari KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.

Artificial Intelligence Tak Gantikan Peran Dokter, Tapi Bantu Diagnosa dan Prediksi Hasil Pengobatan

Artificial Intelligence Tak Gantikan Peran Dokter, Tapi Bantu Diagnosa dan Prediksi Hasil Pengobatan

Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan (UPH) Prof Eka J. Wahjoepramono, mengatakan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) dapat dimanfaatkan untuk pekerjaan manusia dalam dunia kedokteran. Penggunaan AI, kata Eka, dapat membantu mempermudah pekerjaan harian dokter seperti mendiagnosa dan prediksi hasil pengobatan. "AI dapat membantu dokter dalam membuat diagnosa yang lebih akurat, memprediksi hasil pengobatan pasien, dan mengidentifikasi rencana perawatan pasien," ujar Eka melalui keterangan tertulis, Selasa (28/11/2023).

Hal tersebut diungkapkan oleh Eka pada Dies Natalis FK UPH ke 22 tahun. Eka mengatakan AI dapat meningkatkan kualitas perawatan dan dampak pelayanan terhadap pasien. Sopir Truk Batu Bara Blokir Simpang BI Kota Jambi, Ambulan Terhambat Saat Bawa Pasien

Unjuk Rasa Sopir Angkutan Batu Bara di Jambi Berakhir Ricuh, Massa Lempari Jendela Kantor Gubernur Soal dan Jawaban IPS Kelas 8 Halaman 167 Aktivitas Kelompok: Masa Pendudukan Jepang Masalah Hauling Batu Bara di Paser Dibahas dengan BBPJN, Nasib Sopir Tergantung Dua Jenis Izin Ini

Lirik Assalamualaik Zainal Anbiya Lengkap: Teks Arab, Latin dan Artinya Surya.co.id Update Pengadangan Truk di Paser, Dinas ESDM Kaltim Mewanti wanti Stakeholder soal Asal Batu Bara PILU Alasan Baliah Ibu yang Viral Ngemis 'Aa Kasihan Aa': Beli Paket Internet Anak, Suami Tuna Rungu

Perlu Jadi Pertimbangan, Ini 4 Kriteria Rumah yang Cocok untuk Milenial dan Gen Z Meski begitu, dirinya mengatakan peran manusia atau dokter tetap penting dalam pemanfaatan AI. "Peran manusia tetap tidak tergantikan, terutama dari aspek humanis, kepedulian, empati, pengalaman sosial, dan tanggung jawab kepada pasien. Kita perlu belajar hidup berdampingan dengan teknologi yang ada," ungkapnya.

Hal senada diungkapkan oleh FK UPH, Dr. Mochtar Riady yang menekankan pentingnya perhatian terhadap perkembangan AI dalam mendukung pekerjaan dokter di era revolusi industri 4.0. "Teknologi AI memiliki potensi besar untuk mengubah cara hidup dan bekerja manusia. Meskipun AI dapat membantu dokter dalam melakukan diagnosis dan pencegahan, kita tidak boleh melupakan peran penting manusia, terutama dalam hal empati dan perhatian terhadap pasien," ujar Dr. Mochtar. Seperti diketahui, Dies Natalis FK UPH tahun ini mengangkat tema "C.A.N.C.E.R Conquering Adversity: Approaches in Nurturing Comprehensive and Empathic Cancer Care".

Artikel ini merupakan bagian dari KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.

Dikembangkan eks Orang Terkaya Dunia, Hati-hati Sebar Nyamuk Wolbachia

Dikembangkan eks Orang Terkaya Dunia, Hati-hati Sebar Nyamuk Wolbachia

Ahli kesehatan Masyarakat sekaligus Epidemiolog Dicky Budiman mengingatkan pemerintah perlu berhati hati menerapkan penyebaran nyamuk Wolbachia di lima kota di Indonesia. "Sekali lagi hati hati dalam memilih pendekatan yang melakukan intervensi pada alam dan itu sangat berbahaya," ungkap Dicky, Senin(20/11). Kehati hatian ini, kata Dicky diperlukan karena data berbasis sains terkait strategi ini belum terlalu kuat.

Nyamuk ini sedang dikembangkan oleh mantan orang terkaya dunia, Bill Gates dengan tujuan ungtuk mengurangi wabah aedes aegipty atau nyamuk penyebar demamberdarah. Masih ada beberapa potensi melemahnya efektifitas akibat berbagai faktor. Sebagai contoh, suhu bumi yang semakin panas bisa pengaruhi efektifitas penyebaran nyamuk Wolbachia.

"Bahwa pada suhu semakin panas, dampak dari wolbachia dalam media blocking patogen (DBD) ini menurun," kata Dicky. "Karena pada suhu panas, masa inkubasi nyamuk mengigit seseorang terinfeksi itu menjadi pendek. Ini akhirnya tidak terkejar efektifitasnya," lanjut Dicky. Yaman Dibom, Houthi Akan Serang Pangkalan Militer AS Inggris: Sampai Agresi Israel ke Gaza Berakhir

Hamza al Dahdouh dan Mustafa Thuraya, 2 Jurnalis Tewas Dibom Drone Israel dalam Mobil di Rafah, Gaza Harta Kekayaan AKP Fariz Kautsar Kasat Reskrim Polres Ketapang yang Dimutasi ke Yanma Polda Kalbar Susunan Pemain Arsenal vs Nottingham Forest saat Gabriel Absen, Keputusan Penting Smith Rowe

Hasil Survei Elektabilitas Capres Terbaru, Surya Paloh Buka Bukaan Soal Peluang Anies Cak Imin Halaman all Liverpool vs Chelsea, Jalan Klopp Menjauh dari Man City dan Arsenal, Pemanasan Final Carabao Cup Baru Hitungan Hari, Ivan Gunawan Sukses Ubah Nasib di Luar Negeri, Beri Pesan Menohok ke KPI: Hargai Halaman 3

Kedua, suhu yang semakin panas ini mengurangi perkembangan Wolbachia. Padahal, jumlah nyamuk wolbachia yang cukup banyak dibutuhkan untuk bisa efektif menahan replikasi virus. Belum lagi dari faktor virus, berpotensi membentuk mutasi baru yang justru bisa merugikan manusia. "Ketika kita mengintervensi alam, dalam konteks makhluk hidup, virus, nyamuk maka itu sendiri akan terus berevolusi karena ada yang menghambat dia. Ini berpotensi bisa jadi merugikan manusia," jelas Dicky. Namun, Dicky sekali lagi menekankan tidak menentang betul keputusan pemerintah. Hanya saja, ia mewanti wanti untuk lebih berhati hati.

"Tidak mengecilkan riset, potensinya ada, tapi masih jauh unutk program yang luas. Saya cenderung jangan banyak banyak dulu. Kita harus betul betul pastikan mekanisme montoring yang bisa dilakukan," ujar Dicky. Selain itu, inovasi ini juga perlu melibatkan multifaktor untuk mendukung efektifitasnya. "Itu sebabnya paling aman dalam pendekatan publik health, 3M plus itu tetap jadi strategi utama untuk dijalankan," pungkasnya.

Diketahui lima kota di Indonesia akan disebar nyamuk Wolbachia. Lima kota tersebut diantaranya Jakarta Barat, Bandung, Semarang, Bontang dan Kupang. Staf Teknis Komunikasi Transformasi Kesehatan Kementerian Kesehatan, Ngabila Salama mengatakan hal itu sesuai dengan Surat Keputusan Menteri kesehatan RI Nomor 1341 tentang Penyelenggaraan Pilot project Implementasi Wolbachia sebagai inovasi penanggulangan demam berdarah dengue (DBD). "Lima kota penerapan inovasi Wolbachia sesudah Yogyakarta sesuai SK Kemenkes RI: Jakarta Barat, Bandung, Semarang, Bontang, Kupang," kata Ngabila dalam keterangannya.

Ngabila menegaskan bahwa manusia tidak dijadikan kelinci percobaan pada program tersebut. Bahkan, tidak dilakukan rekayasa genetik pada nyamuk. "Karena Wolbachia bakteri alamiah pada serangga, dan tentunya ramah lingkungan karena tidak mengganggu ekosistem atau siklus hidup mikroorganisme lain," ujarnya. Pemanfaatan teknologi bakteri Wolbachia juga telah dilaksanakan di sembilan negara lain dan hasilnya terbukti efektif untuk pencegahan dengue.

Adapun negara yang dimaksud adalah Brasil, Australia, Vietnam, Fiji, Vanuatu, Mexico, Kiribati, New Caledonia, dan Sri Lanka. Teknologi Wolbachia melengkapi strategi pengendalian yang berkasnya sudah masuk ke Stranas (Strategi Nasional). Efektivitas wolbachia sendiri telah diteliti sejak 2011 yang dilakukan oleh WMP di Yogyakarta dengan dukungan filantropi yayasan Tahija.

Penelitian dilakukan melaui fase persiapan dan pelepasan aedes aegypti berwolbachia dalam skala terbatas (2011 2015). Wolbachia ini dapat melumpuhkan virus dengue dalam tubuh nyamuk aedes aegypti, sehingga virus dengue tidak akan menular ke dalam tubuh manusia. Jika aedes aegypti jantan berwolbachia kawin dengan aedes aegypti betina maka virus dengue pada nyamuk betina akan terblokir.

Selain itu, jika yang berwolbachia itu nyamuk betina kawin dengan nyamuk jantan yang tidak berwolbachia maka seluruh telurnya akan mengandung wolbachia. Sebelumnya uji coba penyebaran nyamuk ber Wolbachia telah dilakukan di Kota Yogyakarta dan Kabupaten Bantul pada tahun 2022. Hasilnya, di lokasi yang telah disebar Wolbachia terbukti mampu menekan kasus demam berdarah hingga 77 persen, dan menurunkan proporsi dirawat di rumah sakit sebesar 86 persen.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Emma Rahmi Aryani juga menegaskan adanya penurunan penyebaran dengue yang signifikan setelah adanya penerapan Wolbachia. “Jumlah kasus di Kota Yogyakarta pada bulan Januari hingga Mei 2023 dibanding pola maksimum dan minimum di 7 tahun sebelumnya (2015 – 2022) berada di bawah garis minimum,” terang Emma. Meski begitu, keberadaan inovasi teknologi Wolbachia tidak serta merta menghilangkan metode pencegahan dan pengendalian dengue yang telah ada di Indonesia.

Masyarakat tetap diminta untuk melakukan gerakan 3M Plus seperti menguras, menutup dan mendaur ulang. Serta tetap menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Terkait hal tersebut, Direktur Pusat Kedokteran Tropis Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) Universitas Gadjah Mada, dr. Riris Andono Ahmad MPH, Ph.D mengatakan bakteri Wolbachia layaknya seperti vaksin yang diberikan kepada nyamuk. "Seperti vaksin tapi vaksin pada tubuh nyamuk. Nyamuk jadi tidak mampu menularkan virus dengue, ketika tidak bereplikasi lagi di tubuh nyamuk," ujarnya.

Tidak ada dampak atau efek lain yang muncul setelah nyamuk menggigit manusia. Dampak lain yang dirasakan hanyalah nyamuk aedes aegypti tidak lagi menularkan virus dengue. "Ketika efek gigitan pada nyamuk anak dan dewasa tidak ada bedanya. Nyamuk tidak mampu menularkan. Itu berlaku anak dan dewasa," jelasnya. Selain itu, tidak ada yang berubah dari nyamuk meski ada bakteri Wolbachia di dalamnya.

"Yang terjadi semacam mekanisme blocking. Sehingga pada akhirnya dampak dari gigitan nyamuk sama saja. Kecuali tidak mampu menularkan virusnya (dangue). Yang beda tidak menularkan lagi virus tersebut," ujarnya. Dr Riris juga mengatakan nyamuk Wolbachia punya resistensi atau kekebalan terhadap insektisida yang sama dengan nyamuk lokal.

Oleh karena itu, sebelum nyamuk dilepaskan, penting untuk melihat karakteristik nyamuk lokal. Apakah di sana ada resistensi insektisida tertentu. Jika iya, maka nyamuk Wolbachia akan disamakan karaktesitiknya. Khawatirnya, jika dilepaskan tanpa punya kemampuan resisten yang sama dengan nyamuk lokal, nyamuk Wolbachia tidak dapat bertahan.

"Kalau karakteristik sama sehingga bisa bertahan dan punya kesempatan mengawini nyamuk lokal," tutupnya. Peneliti dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Profesor Adi Utarini menjelaskan bakteri Wolbachia di tubuh nyamuk tidak bisa berpindah ke serangga lain, ke hewan bahkan manusia. Hal ini pun telah terbukti, lewat penelitian yang telah dilakukan pada empat dusun di Yogyakarta hampir selama 10 tahun.

Artikel ini merupakan bagian dari KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.

Dikembangkan eks Orang Terkaya Dunia, Hati-hati Sebar Nyamuk Wolbachia

Dikembangkan eks Orang Terkaya Dunia, Hati-hati Sebar Nyamuk Wolbachia

Ahli kesehatan Masyarakat sekaligus Epidemiolog Dicky Budiman mengingatkan pemerintah perlu berhati hati menerapkan penyebaran nyamuk Wolbachia di lima kota di Indonesia. "Sekali lagi hati hati dalam memilih pendekatan yang melakukan intervensi pada alam dan itu sangat berbahaya," ungkap Dicky, Senin(20/11). Kehati hatian ini, kata Dicky diperlukan karena data berbasis sains terkait strategi ini belum terlalu kuat.

Nyamuk ini sedang dikembangkan oleh mantan orang terkaya dunia, Bill Gates dengan tujuan ungtuk mengurangi wabah aedes aegipty atau nyamuk penyebar demamberdarah. Masih ada beberapa potensi melemahnya efektifitas akibat berbagai faktor. Sebagai contoh, suhu bumi yang semakin panas bisa pengaruhi efektifitas penyebaran nyamuk Wolbachia.

"Bahwa pada suhu semakin panas, dampak dari wolbachia dalam media blocking patogen (DBD) ini menurun," kata Dicky. "Karena pada suhu panas, masa inkubasi nyamuk mengigit seseorang terinfeksi itu menjadi pendek. Ini akhirnya tidak terkejar efektifitasnya," lanjut Dicky. Yaman Dibom, Houthi Akan Serang Pangkalan Militer AS Inggris: Sampai Agresi Israel ke Gaza Berakhir

Hamza al Dahdouh dan Mustafa Thuraya, 2 Jurnalis Tewas Dibom Drone Israel dalam Mobil di Rafah, Gaza Harta Kekayaan AKP Fariz Kautsar Kasat Reskrim Polres Ketapang yang Dimutasi ke Yanma Polda Kalbar Susunan Pemain Arsenal vs Nottingham Forest saat Gabriel Absen, Keputusan Penting Smith Rowe

Hasil Survei Elektabilitas Capres Terbaru, Surya Paloh Buka Bukaan Soal Peluang Anies Cak Imin Halaman all Liverpool vs Chelsea, Jalan Klopp Menjauh dari Man City dan Arsenal, Pemanasan Final Carabao Cup Baru Hitungan Hari, Ivan Gunawan Sukses Ubah Nasib di Luar Negeri, Beri Pesan Menohok ke KPI: Hargai Halaman 3

Kedua, suhu yang semakin panas ini mengurangi perkembangan Wolbachia. Padahal, jumlah nyamuk wolbachia yang cukup banyak dibutuhkan untuk bisa efektif menahan replikasi virus. Belum lagi dari faktor virus, berpotensi membentuk mutasi baru yang justru bisa merugikan manusia. "Ketika kita mengintervensi alam, dalam konteks makhluk hidup, virus, nyamuk maka itu sendiri akan terus berevolusi karena ada yang menghambat dia. Ini berpotensi bisa jadi merugikan manusia," jelas Dicky. Namun, Dicky sekali lagi menekankan tidak menentang betul keputusan pemerintah. Hanya saja, ia mewanti wanti untuk lebih berhati hati.

"Tidak mengecilkan riset, potensinya ada, tapi masih jauh unutk program yang luas. Saya cenderung jangan banyak banyak dulu. Kita harus betul betul pastikan mekanisme montoring yang bisa dilakukan," ujar Dicky. Selain itu, inovasi ini juga perlu melibatkan multifaktor untuk mendukung efektifitasnya. "Itu sebabnya paling aman dalam pendekatan publik health, 3M plus itu tetap jadi strategi utama untuk dijalankan," pungkasnya.

Diketahui lima kota di Indonesia akan disebar nyamuk Wolbachia. Lima kota tersebut diantaranya Jakarta Barat, Bandung, Semarang, Bontang dan Kupang. Staf Teknis Komunikasi Transformasi Kesehatan Kementerian Kesehatan, Ngabila Salama mengatakan hal itu sesuai dengan Surat Keputusan Menteri kesehatan RI Nomor 1341 tentang Penyelenggaraan Pilot project Implementasi Wolbachia sebagai inovasi penanggulangan demam berdarah dengue (DBD). "Lima kota penerapan inovasi Wolbachia sesudah Yogyakarta sesuai SK Kemenkes RI: Jakarta Barat, Bandung, Semarang, Bontang, Kupang," kata Ngabila dalam keterangannya.

Ngabila menegaskan bahwa manusia tidak dijadikan kelinci percobaan pada program tersebut. Bahkan, tidak dilakukan rekayasa genetik pada nyamuk. "Karena Wolbachia bakteri alamiah pada serangga, dan tentunya ramah lingkungan karena tidak mengganggu ekosistem atau siklus hidup mikroorganisme lain," ujarnya. Pemanfaatan teknologi bakteri Wolbachia juga telah dilaksanakan di sembilan negara lain dan hasilnya terbukti efektif untuk pencegahan dengue.

Adapun negara yang dimaksud adalah Brasil, Australia, Vietnam, Fiji, Vanuatu, Mexico, Kiribati, New Caledonia, dan Sri Lanka. Teknologi Wolbachia melengkapi strategi pengendalian yang berkasnya sudah masuk ke Stranas (Strategi Nasional). Efektivitas wolbachia sendiri telah diteliti sejak 2011 yang dilakukan oleh WMP di Yogyakarta dengan dukungan filantropi yayasan Tahija.

Penelitian dilakukan melaui fase persiapan dan pelepasan aedes aegypti berwolbachia dalam skala terbatas (2011 2015). Wolbachia ini dapat melumpuhkan virus dengue dalam tubuh nyamuk aedes aegypti, sehingga virus dengue tidak akan menular ke dalam tubuh manusia. Jika aedes aegypti jantan berwolbachia kawin dengan aedes aegypti betina maka virus dengue pada nyamuk betina akan terblokir.

Selain itu, jika yang berwolbachia itu nyamuk betina kawin dengan nyamuk jantan yang tidak berwolbachia maka seluruh telurnya akan mengandung wolbachia. Sebelumnya uji coba penyebaran nyamuk ber Wolbachia telah dilakukan di Kota Yogyakarta dan Kabupaten Bantul pada tahun 2022. Hasilnya, di lokasi yang telah disebar Wolbachia terbukti mampu menekan kasus demam berdarah hingga 77 persen, dan menurunkan proporsi dirawat di rumah sakit sebesar 86 persen.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Emma Rahmi Aryani juga menegaskan adanya penurunan penyebaran dengue yang signifikan setelah adanya penerapan Wolbachia. “Jumlah kasus di Kota Yogyakarta pada bulan Januari hingga Mei 2023 dibanding pola maksimum dan minimum di 7 tahun sebelumnya (2015 – 2022) berada di bawah garis minimum,” terang Emma. Meski begitu, keberadaan inovasi teknologi Wolbachia tidak serta merta menghilangkan metode pencegahan dan pengendalian dengue yang telah ada di Indonesia.

Masyarakat tetap diminta untuk melakukan gerakan 3M Plus seperti menguras, menutup dan mendaur ulang. Serta tetap menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Terkait hal tersebut, Direktur Pusat Kedokteran Tropis Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) Universitas Gadjah Mada, dr. Riris Andono Ahmad MPH, Ph.D mengatakan bakteri Wolbachia layaknya seperti vaksin yang diberikan kepada nyamuk. "Seperti vaksin tapi vaksin pada tubuh nyamuk. Nyamuk jadi tidak mampu menularkan virus dengue, ketika tidak bereplikasi lagi di tubuh nyamuk," ujarnya.

Tidak ada dampak atau efek lain yang muncul setelah nyamuk menggigit manusia. Dampak lain yang dirasakan hanyalah nyamuk aedes aegypti tidak lagi menularkan virus dengue. "Ketika efek gigitan pada nyamuk anak dan dewasa tidak ada bedanya. Nyamuk tidak mampu menularkan. Itu berlaku anak dan dewasa," jelasnya. Selain itu, tidak ada yang berubah dari nyamuk meski ada bakteri Wolbachia di dalamnya.

"Yang terjadi semacam mekanisme blocking. Sehingga pada akhirnya dampak dari gigitan nyamuk sama saja. Kecuali tidak mampu menularkan virusnya (dangue). Yang beda tidak menularkan lagi virus tersebut," ujarnya. Dr Riris juga mengatakan nyamuk Wolbachia punya resistensi atau kekebalan terhadap insektisida yang sama dengan nyamuk lokal.

Oleh karena itu, sebelum nyamuk dilepaskan, penting untuk melihat karakteristik nyamuk lokal. Apakah di sana ada resistensi insektisida tertentu. Jika iya, maka nyamuk Wolbachia akan disamakan karaktesitiknya. Khawatirnya, jika dilepaskan tanpa punya kemampuan resisten yang sama dengan nyamuk lokal, nyamuk Wolbachia tidak dapat bertahan.

"Kalau karakteristik sama sehingga bisa bertahan dan punya kesempatan mengawini nyamuk lokal," tutupnya. Peneliti dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Profesor Adi Utarini menjelaskan bakteri Wolbachia di tubuh nyamuk tidak bisa berpindah ke serangga lain, ke hewan bahkan manusia. Hal ini pun telah terbukti, lewat penelitian yang telah dilakukan pada empat dusun di Yogyakarta hampir selama 10 tahun.

Artikel ini merupakan bagian dari KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.