Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr Piprim Basarah Yanuarso SpA(K) ungkap bahaya saat anak screen time berlebihan. Screen time adalah adalah waktu yang dihabiskan oleh seorang anak untuk menggunakan perangkat elektronik, seperti ponsel, tablet, komputer, maupun televisi. "Jadi anak kita sejak dini itu sudah terpapar dengan screen time. Meski ada dampak positifnya, tetapi dampak negatifnya pun juga ada," ungkapnya pada media briefing virtual, Kamis (31/8/2023).
Salah satu kekhawatiran yang muncul terkait penggunaan layar pada anak usia dini adalah dalam perkembangan kognitif. Penggunaan layar belebihan dikaitkan dengan daya tahan perhatian. "Ada gangguan perhatian di situ, ada kerusakan memori, penurunan kemampuan untuk memecahkan masalah pada anak anak," papar dr Piprim lagi.
Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 11 Halaman 101 dan 102, Kegiatan 2: Cerpen Malaikat Juga Tahu Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 10 Halaman 101 dan 102 Kurikulum Merdeka: Pronomina Hasil Survei Capres 2024 Terbaru, Elektabilitas 3 Paslon di Jawa Timur Ketat, Cek Jabar, Jateng DIY
Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 11 Halaman 130 Kurikulum Merdeka Kegiatan 2 Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 11 Halaman 37 Kurikulum Merdeka Kegiatan 2 Kunci Rumah Tangga Bahagia, Seksolog dr Boyke Bilang PASUTRI Terapkan Aja Empat Sikap Ini
Perlu Jadi Pertimbangan, Ini 4 Kriteria Rumah yang Cocok untuk Milenial dan Gen Z Karakter interaktif dan dinamis dari layar dapat menghambat perkembangan kemampuan kongitif yang biasanya diperoleh melalui dunia nyata. "Anak anak belum bisa membedakan antara nyata dengan virtual. Kemudian juga selain itu paparan yang berkepanjangan pada layar bisa mengganggu pola tidur anak anak," kata dr Piprim menambahkan.
Ketika anak susah tidur tentu akan berdampak buruk pada fungsi kognitif secara keseluruhan. Selain itu, screentime yang terlalu berlebihan juga dapat menghambat perkembangan sosial dan emosional pada anak. "Ini anak anak asyik sendiri, jadi punya dunia sendiri, keterampilan untuk empati ini juga bisa terganggu. Dengan segala macam dammpaknya, belum lagi telat ngomong," kata dr Piprim lagi.
"Ini banyak anak anak dua tahun dilaporkan telat bicara. Tapi ternyata setelah puasa gawai sebulan, ternyata perkembangan cukup bagus," tutupnya. Artikel ini merupakan bagian dari KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.